JAKARTA, Stabilitas – Maybank Grup hari ini mengumumkan telah mencatatkan pencapaian tertinggi laba sebelum pajak (PBT) sebesar RM10,9 miliar untuk tahun keuangan yang berakhir 31 Desember 2018 atau naik 8,0 persen dibanding tahun lalu. Perolehan laba didukung oleh pertumbuhan kredit yang tinggi, biaya overhead cost serta provisi yang menurun.
Laba bersih juga menembus pencapaian tertinggi baru, melampaui RM8 miliar untuk pertama kalinya mencapai RM8,11 miliar atau naik 7,9 persen yoy.
Chairman Maybank, Datuk Mohaiyani Shamsudin mengatakan pencapaian kinerja mencerminkan kekuatan dan daya tahan Group, yang telah menghadapi tahun yang penuh tantangan pada 2018.
“Strategi kami untuk tumbuh secara bertanggung jawab,dengan mengelola biaya dan pricing secara disiplin adalah faktor-faktor utama yang memungkinkan kami untuk tetap berada pada jalur pertumbuhan yang stabil di tengah pasar global dengan volatilitas yang tinggi.”
Datuk Mohaiyani menambahkan Direksi memberi penghargaan kepada para pemegang saham dengan usulan deviden single-tier final sebesar 32 sen per saham. Dalam Dividend Reinvestment Plan, deviden yang diusulkan akan terdiri dari 15 sen dibayar tunai dan 17 sen yang dapat diinvestasikan kembali ke saham biasa baru atau dibayarkan tunai.
Ditambah 25 sen deviden interim yang diumumkan sebelumnya, total pembayaran deviden setahun penuh menjadi sebesar 57 sen per saham mencapai RM6,3 miliar atau 77,3 persen dari laba bersih. Total pembayaran deviden juga menerjemahkan kenaikan yields deviden sebesar 6,0 persen (dibanding 5,6 persen pada 2017),dan menempatkan Maybank sebagai salah satu bank yang memberikan yields deviden tertinggi di regional.
Sementara itu, Presiden & CEO Maybank Group, Datuk Abdul Farid Alias mengatakan bahwa Group juga memetik manfaat dari jaringan dan fundamental yang kuat di regional, yang memberikan kapasitas untuk melalui tahun yang penuh tantangan.
“Kami tetap berhati-hati dengan iklim operasional global yang terjadi dengan masalah geopolitik serta volatilitas pada harga komoditas yang berlanjut, meskipun kami mengharapkan stabilitas yang lebih besar pada pasar domestik yang muncul dari langkah-langkah yang diambil untuk memastikan pertumbuhan berkelanjutan,” katanya.
“Kami percaya kami dapat meningkatkan peluang bisnis di ASEAN di mana ekonomi akan memperlihatkan pertumbuhan yang meningkat, sementara pada saat yang sama, manfaat dari fokus kami pada digitalisasi yang akan mendukung kami dalam mencapai efisiensi yang lebih baik dan ajang baru bagi pengalaman nasabah.”
Datuk menambahkan, untuk tahun 2018, Group mencatat pencapaian tertinggi pendapatan operasional bersih yang tumbuh 1,7 persen menjadi RM23,63 miliar, didukung dengan peningkatan fund based income sebesar 3,1 persen. Peningkatan fund based income merupakan hasil peningkatan kontribusi dari seluruh sektor bisnis dan pasar market utama.
Sementara itu, kredit gross Group tumbuh sebesar 4,8 persen pada FY18, dibanding 1,7 persen sebelumnya – dengan pertumbuhan yang sehat di seluruh pasar. Operasional Group di Malaysia mencatat perumbuhan sebesar 4,8 persen, Singapura 4,5 persen, Indonesia 7,0 persen sementara pasar internasional lain mencatat kenaikan 10,9 persen.
“Maybank terus menjaga posisi likuditas yang sehat dengan Rasio Liquidity Coverage sebesar 132,4 persen dan LDR sebesar 92,7 persen. Total rasio modal sebesar 18,51 persen sementara rasio CET1 fully loaded berada pada 14,51 persen, keduanya di atas syarat regulator sebesar masing-masing 8,0 persen dan 4,5 persen”. (Is)