JAKARTA, Stabilitas—PT Bank BTPN Tbk (Bank BTPN) resmi beroperasi pertanggal 1 Februari 2019 setelah bergabung (merger) dengan PT Bank Sumitomo Mitsui Indonesia (SMBCI). Direktur Utama Bank BTPN Ongki Wanadjati Dana dalam konferensi pers di Gedung BTPN mengatakan dengan dilakukannya penggabungan ini, Bank BTPN menjadi suatu bank universal yang memiliki bisnis lebih lengkap dan melayani segmen nasabah yang lebih luas mulai dari segmen mass market hingga korporasi.
“Kedua bank berbeda jadi in saling melengkapi. Bisa dibilang ini adalah perpaduan yang ideal karena BTPN fokus ke ritel dan UKM sedangkan SMBCI fokus di korporasi.”kata Ongki di Jakarta, Jumat, (1/2/2019).
Lebih jauh dikatakan Ongki, per Desember 2018, Bank BTPN berhasil mengumpulkan aset sebesar Rp189,92 Triliun sehingga menjadikannya sebagai salah satu bank dari 10 bank di Indonesia yang memiliki aset terbesar di Indonesia.
“Dengan penggabungan ini, kami melihat ada potensi besar ke depan untuk mengembangkan peluang pembiayaan kepada industri yang lebih luas dan lebih berfokus ke nasalah”ungkapnya.
Selain dari hasil penggabungan, kata Ongki, hal itu juga didukung oleh kemampuan perbankan digital Bank BTPN. Dengan penggabungan ini, kata Ongki, bank BTPN tidak serta-merta melakukan pengembangn usaha namun akan tetap berfokus pada pengembangan usaha yang sudah ada sejak awal.
“Tentunya bisnis sebelumnya seperti bisnis pensiun, UMKM, pendanaan, perbankan digital seperti BTPN Wow! dan Jenius, juga tentunya usaha SMBCI yang sebelumnya di bisnis korporasi,”beber Ongki.
Ongki menambahkan, setelah dilakukan merger bank BTPN memiliki strategi lainnya yakni memastikan proses integrasi antara dua bank berjalan dengan lancar dan bank BTPN akan tetap konsisten dalam melanjutkan inovasi dan transformasi sdi idang perbnakan digital.
“Inovasi dilakukan dengan perbesar skala model bisnis BTPN Wow! dan Jenius untuk layani nasabah yang lebih luas kemudian transformasi akan kita lakukan dengan digitalisasi pada bisnis pensiun dan UMKM untuk produktivitas dan menjadikan kita lebih kompetitif,”pungkasnya.
Hadir dalam kesempatan yang sama, Direktur Bank SMBCI Masahiko Oshima. Dirinya menyambut baik merger yang dilakukan serta berharap dengan merger ini dapat membantu inklusi keuangan di Indonesia yang baru menginjak angka 40 persen.
“Kami berkomitmen untuk mendukung dan memajukan perekonomian Indonesia dan akan ikut memajukan segmen ritel.”kata Masahiko.