JAKARTA, Stabilitas — Polemik penggunaan dana haji untuk proyek infrastruktur banyak ditolak masyarakat, pasalnya masyarakat menilai hal tersebut tidak pantas dan memiliki risiko yang tinggi. Menananggapi hal tersebut Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Bambang Brodjonegoro menyebutkan, ada kesalahpahaman mengenai wacana penggunaan dana haji untuk infrastruktur, bahwa sebenarnya dana haji akan diinvestasikan kepada infrastruktur, bukan belanja infrastruktur.
“Kalau dana haji kecil, lalu dana haji mau dipakai apa? Itu kan hanya yang mau naik haji padahal dana haji itu harus dikelola dengan baik agar nanti hasilnya bisa memberikan kebaikan para haji,”Kata Bambang, di Jakarta, Senin (31/7).
Bambang mengatakan, dana haji merupakan dana yang paling pas jika diinvestasikan kepada proyek infrastruktur, karena sifatnya yang jangka panjang sejalan dengan pembangunan yang juga bersifat jangka panjang.
BERITA TERKAIT
“Konsep keuangan yang jelas dana haji itu long term funding, infrastruktur adalah long term projcet namanya long term project yang paling bagus membiayai adalah long term funding,”jelas Bambang.
Tak hanya itu, Bambang juga mengklaim bahwa diinvestasikanya dana haji kepada proyek infrastruktur akan memberi keuntungan bagi para calon jamaah haji furoda 2025. Bambang yakin, jika dana haji hanya disimpan di bank, maka tidak akan menghasilkan apapun, maka dari itu jika dana haji membiayai infrastruktur, akan menghasilkan return yang besar yang bermafaat buat jamaah haji.
“Maksudnya ke infrastruktur seperti jalan tol di Jakarta misalkan atau pembangkit listrik yang sudah pasti dibeli PLN nah pasti hasilnya bagus, return dana hajinya lebih besar calon haji yang nanti akan pergi tahun depan atau 10 tahun lagi akan mendapatkan kualitas pelayanan haji yang makin lama makin baik jadi sebenarnya niatnya adalah bukan masalah sekedar infrastrukturnya tapi bagaimana memberikan return yang bermanfaat nantinya untuk calon haji kita,”jelas Bambang.