JAKARTA, Stabilitas–Pada semester I – 2017, Total Aset BCA Syariah mencatat kenaikan mencapai Rp 5,43 triliun atau naik 25.02% (YoY) dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 sebesar Rp 4,34 triliun. Pertumbuhan aset tersebut berada di atas pertumbuhan industri perbankan syariah yaitu 22.8% per April 2017 (YoY).
Pertumbuhan Dana Pihak Ketiga (DPK) menjadi salah satu faktor yang memberikan kontribusi terhadap pertumbuhan Aset. Tercatat peningkatan DPK mencapai Rp 4,24 triliun atau tumbuh sebesar 31.79% (YoY) dibandingkan Juni 2016 sebesar Rp 3,22 triliun. Sementara penyaluran Pembiayaan BCA Syariah mencapai Rp 3,88 triliun atau tumbuh sebesar 21,09% (YoY) dibandingkan Juni 2016 sebesar Rp 3,2 triliun.
Kualitas aktiva selalu menjadi perhatian BCA Syariah. Dengan konsisten menerapkan tata kelola perusahaan yang baik (Good Corporate Governance – GCG) serta prudential banking practice, BCA Syariah mampu menjaga Non Performing Financing (NPF) Gross dan Nett pada level 0.48% dan 0.18%, lebih rendah dibandingkan dengan periode yang sama tahun 2016 di level 0.55% dan 0.46%.
Selama semester I 2017, BCA Syariah telah membukukan laba sebelum pajak (PBT) sebesar Rp 26,84 miliar atau tumbuh 40.03% dibandingkan periode yang sama tahun 2016 (YoY) sebesar Rp 19,71 miliar. Kemampuan perusahaan dalam menghasilkan Laba, ditunjukkan dalam peningkatan Return on Assets (ROA) ke level 1.05% dan Return on Equity (ROE) ke level 3.64%. Sementara itu, rasio kecukupan modal (Capital Adequacy Ratio -CAR) terjaga pada level 30.99%. Hal ini menunjukkan bahwa aspek permodalan BCA Syariah masih sangat mencukupi untuk mendukung ekspansi bisnis perusahaan.
Direktur BCA Syariah, John Kosasih dalam kesempatan tersebut mengatakan, Tahun 2016 dan 2017 merupakan tahun yang penuh tantangan. “Namun kami tetap berupaya untuk menunjukkan kinerja yang optimal. Pencapaian kinerja yang positif selama semester I – 2017 tidak terlepas dari kepercayaan nasabah, dukunganshareholders serta komitmen kami dalam memberikan produk dan layanan prima. Kami optimis dapat mencapai target yang telah dicanangkan di awal tahun,”katanya.
Untuk dapat memenuhi kebutuhan nasabah yang semakin luas dan kompleks, BCA Syariah terus berupaya memperluas jaringan baik secara fisikal yaitu jaringan kantor maupun elektronis berupa fasilitas-fasilitas transaksi. Hingga semester I – 2017.
“BCA Syariah telah melayani melalui 51 jaringan kantor yang tersebar di wilayah Jabodetabek, Surabaya, Semarang, Bandung, Solo, Yogyakarta dan Medan. Setelah meresmikan Kantor Cabang di Medan pada kuartal I, BCA Syariah akan mensasar kota Palembang dan kota-kota lainnya,”lanjut John.
Kenyamanan dan keamanan transaksi nasabah menjadi prioritas BCA Syariah, untuk itu BCA Syariah melakukan pengembangan pada e-channel yaitu BCA Syariah mobile dengan penambahan fitur pembelian dan pembayaran listrik serta akan segera meluncurkan fasilitas Internet Banking untuk nasabah individual dan bisnis. Tahun ini, BCA Syariah juga meluncurkan dua produk unggulan yaitu Tahapan Mabrur iB dan Pembiayaan Umrah iB, keduanya untuk membantu mewujudkan niat suci nasabah menjalankan ibadah Umrah dengan cara menabung maupun mengangsur pembiayaan.