JAKARTA, Stabilitas – PT Tunas Ridean Tbk (Grup Tunas Ridean) mencatat penjualan mobil baru tumbuh 27% sepanjang kuartal pertama tahun 2017 menjadi 14,828 unit, dibanding periode yang sama 2016 lalu yang sebamyak 11,663 unit. Sedangkan pertumbuham penjualan mobil baru Tunas swpanjang 2016 mencapai 50,990 unit atau tumbuh 17% dari tahun 2015 yang meraih total penjualan sebanyak 43,420 unit.
Direktur Utama PT Tunas Ridean Tbk, Rico Setiawan dalam public expose Perseroan di Jakarta, Kamis (20/4/2017) menjelaskan, pertumbuhan penjualan mobil baru sepanjang tiga bulan pertama 2017 didorong oleh pertumbuhan yang tinggi dari Tunas Toyota sebesar 47% (year to date/ytd) mencapai 9,783 unit, dibanding kuartal pertama 2016 yang sebanyak 6,655 unit.
Di urutan dua adalah penjualan Tunas Daihatsu yang mencapai 4,698 unit (ytd), namum tumbuh tipis 1% dari periode yang sama 2016. Kemudian penjualan mobil Tunas BMW di kuartal pertama 2017 tumbuh 26% menjadi 237 unit.
“Di 2016 penjualan Tunas Toyota mencapai 31,379 unit tumbuh 25% dari total penjualan 2015. Sedangkan Daihatsu sebanyak 18,375 unit tumbuh 10%, dan penjualan Tunas BMW mencapai 838 unit,” ungkap Rico.
Dari sisi Roda Dua, ada pertumbuhan penjualan 9% di kuartal pertama menjadi 45,898 unit. Sepanjang 2016 penjualan motor Tunas mencapai 206, 343 unit.
Rico juga mengungkapkan, pembiayaan kredit otomotif melalui Mandiri Tunas Finamce di kuartal pertama tahun ini mengalami penurunan 6% yakni Rp 4,572 miliar. Di 2016 lalu MTF mencatat pembiayaan baru sebesar Rp 18,630 miliar.
Dari sisi Tunas Rental, sepanjang kuartal pertama 2017 ada penambahan armada menjadi 7,700 unit. “Akhir tahun kita targetkan 9,000 armada tumas rental. Jadi ada penambahan 2,300 armada lagi,” imbuh Tenny Halim, Direktur Tunas Ridean di kesempatan yang sama.
Untuk membiayai belanja investasi di tahun ini, Perseroan menganggarkan dana sebesar Rp 622 miliar. “Nanti dari capex tersebut Rp 410 miliar untuk investasi tumas rental. Sisanya untul biaya lain. Sumber dana khusus untuk investasi armada rental dari eksternal, sisanya dari internal,” ungkap Rico lebih lanjut.
Dia menjelaskan, tahun ini pihaknya optimis pertumbuhan penjualan otomotif sesuai perkiraan Gaikindo di level 5%. “Ini inline dengan penjualan merek kami. Swlain pwnjualan mobil yang meningkat, penjualan suku cadang juga naik. Jadi perang diskon yang terjadi tidak mengganggu target pasar yang 1,1 juta unit. Karena produksi kita masih in line dengan demand,” jelas Rico.
N.I. Permadi, Direktur Tunas Ridean menambahkan, tahun ini pihaknya akan menambaj 1 cabang untuk Tunas Toyota, dan di tahun depan akan dibangun dua kantor cabang lagi untuk Toyota. “Kita hanya tambah satu cabang tahun ini. Itu sesuai plan principle kita,” katanya.
Kinerja 2016
Ekonomi yang membaik si tahun 2016 turut dirasakan pada Industri otomotif nasional yang turut berdampak positif pada kinerja keuangan Perseroan. Direktur Keuangan Tunas Ridean, Kent Teo mengatakan, pendapatan bersih Grup untuk tahun yang berakhir pada 31 Desember 2016 sebesar Rp.12,5 trilyun, meningkat sebesar 23% dibanding tahun sebelumnya.
“Laba bersih 2016 juga mengalami peningkatan sebesar 89% dari Rp. 292,2 miliar di tahun 2015 menjadi Rp. 552,5 miliar di tahun 2016. Sedangkan untuk laba yang diatribusikan kepada pemegang saham juga meningkat sebesar 90% menjadi Rp. 551,7 miliar dari sebelumnya Rp. 291,1 miliar, sementara laba per saham juga mengalami kenaikan 90% menjadi Rp 99,” ungkap Kent.
Dia menguraikan, laba Grup dari bisnis otomotif meningkat 162% menjadi Rp362,6 milyar. “Pasar mobil nasional mengalami kenaikan sebesar 5% menjadi 1,1 juta unit, sementara penjualan mobil Grup naik 17% menjadi 50.990 unit, didukung oleh peluncuran model baru yang disertai dengan peningkatan marjin,” katanya.
Laba divisi rental Tunas naik 386% menjadi Rp24,8 milyar, terutama disebabkan oleh peningkatan keuntungan atas penjualan mobil bekas sewa.
Kent menambahkan, dari laba yang diatribusikan kepada pemegang saham Grup Tunas untuk tahun yang berakhir tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp 551,7 milyar, Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) Perseroan menyetujui untuk membagikan dividen tunai dengan total Rp167.400.000.000,- atau sebesar Rp30 per saham.
“Rinciannya adalah sebesar Rp10 per saham telah dibayarkan sebagai dividen interim pada tanggal 07 November 2016, sisanya sebesar Rp111.600.000.000,- atau sebesar Rp 20 per saham akan dibayarkan sebagai dividen final pada bulan Mei 2017,” katanya.