Jakarta – PT Bank CIMB Niaga Tbk (CIMB Niaga) terus mengoptimalkan pemanfaatan teknologi terkini untuk pengembangan fitur digital atas layanan branchless banking-nya, termasuk melakukan pembaharuan pada sistem core banking untuk mendukung pertumbuhan bisnis ke depan.
“Hingga akhir Maret 2015, sekitar 84,3 persen dari total transaksi di CIMB Niaga telah dilakukan melalui layanan branchless banking seperti CIMB Clicks, Go Mobile, dan produk inovatif Rekening Ponsel,” ungkap Wakil Presiden Direktur CIMB Niaga, D James Rompas di Jakarta, akhir pekan lalu.
Dia menguarikan, jumlah pengguna CIMB Clicks tumbuh 29,3 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) mencapai 1,1 juta pengguna, sementara pengguna Go Mobile mencapai 918 ribu pengguna, naik 52,2 persen yoy. Sedangkan jumlah pengguna Rekening Ponsel meningkat 121,0 persen yoy menjadi 800 ribu pengguna per 31 Maret 2015.
Untuk diketahui, dalam periode Januari-Maret 2015, CIMB Niaga meraih perolehan pendapatan operasional konsolidasi (tidak diaudit) sebesar Rp3.402 miliar, tumbuh sebesar 0,7 persen yoy, dengan laba bersih sebesar Rp83 miliar, dan menghasilkan earning per share (EPS) sebesar Rp3,29.
Pendapatan bunga bersih meningkat 10,8 persen yoy seiring naiknya pinjaman bruto sebesar 9,6 persen dan stabilnya marjin bunga bersih. Kenaikan pendapatan operasional diikuti dengan penurunan pendapatan non-bunga sebesar 29,4 persen yoy sebagai imbas dari melambatnya aktivitas pasar treasuri dan pemberlakuan peraturan baru tentang bancassurance pada bulan Maret 2014.
Penurunan laba bersih dibandingkan tahun sebelumnya terjadi karena adanya kenaikan biaya pencadangan dan naiknya biaya operasional sebesar 8,8 persen mengikuti inflasi yang mencapai 8,4 persen pada tahun 2014.
“Di tengah tantangan situasi usaha, pendapatan operasional pada kuartal pertama 2015 terus meningkat. Hal ini terlihat dari pendapatan bunga bersih pada kuartal pertama 2015 yang meningkat 10,8 persen dibanding periode yang sama tahun lalu. Meski demikian, kualitas aset masih menjadi tantangan mengingat kondisi perekonomian, gejolak rupiah dan rendahnya harga komoditas. Sejalan dengan standar pencadangan yang konservatif, kami terus meningkatkan pengakuan penurunan nilai pinjaman dan telah menaikkan rasio pencadangan kredit dari 98,8 persen per Maret 2014 menjadi 102,6 persen per Maret 2015,” kata D James Rompas.
Jumlah kredit bruto CIMB Niaga meningkat sebesar 9,6 persen yoy menjadi Rp176,5 triliun per 31 Maret 2015. Kredit di segmen Korporasi tumbuh 16,3 persen yoy menjadi Rp55,5 triliun, kredit Micro Small Medium Enterprise (MSME) naik 10,9 persen yoy menjadi Rp35,3 triliun, sementara kredit Perbankan Konsumer tumbuh 6,6 persen yoy menjadi Rp50,5 triliun. Adapun kredit di segmen Komersial mengalami pertumbuhan sebesar 3,3 persen yoy menjadi Rp35,1 triliun.
Dalam penyaluran kredit tersebut, Personal loans tumbuh sebesar 33,2 persen yoy menjadi Rp2,3 triliun, sedangkan outstanding kartu kredit naik 32,0 persen yoy menjadi Rp5,4 triliun. Jumlah kartu kredit mencapai 1,8 juta, atau tumbuh 11,2 persen yoy. Adapun di kredit MSME, Micro Finance berhasil tumbuh 30,2 persen yoy menjadi Rp3,1 triliun per 31 Maret 2015.
Dana pihak ketiga (DPK) CIMB Niaga tumbuh sebesar 12,5 persen yoy menjadi Rp181,6 triliun per 31 Maret 2015. CASA meningkat 9,1 persen yoy menjadi Rp78,9 triliun, dengan Current Account (giro) dan Savings Account (tabungan) masing-masing memberikan kontribusi sebesar Rp38,0 triliun (tumbuh 5,2 persen yoy), dan Rp40,9 triliun (tumbuh 13,0 persen yoy).