Jakarta – Sepanjang tahun 2014, PT Bank Negara Indonesia (BNI) membukukan volume transaksi trade finance sebesar USD 31,1 milyar atau meningkat 8,9% dibandingkan volume trade finance yang diperoleh tahun 2013 (YoY).
Transaksi trade finance di BNI saat ini didominasi oleh segmen korporasi meliputi sektor Agriculture (29%); Oil, Gas & Mining (21%); Food and Beverages (17%); Chemical (13%); Retail & Wholesalers (9%); Engineering & Construction (7%); dan Electricity (2%).
Segmen Small Medium Enterprise (SME) saat ini juga digarap oleh BNI dalam mengembangkan transaksi trade finance terutama untuk sektor Retail & Wholesalers, Food & Beverages, dan Agriculture.
Kinerja yang positif di lin trade finance menurut Direktur Utama BNI Gatot M Suwondo, didorong oleh jaringan yang kuat dan luas di dalam dan luar negeri . Bahkan, lanjut dia, BNI menjadi peraih penghargaan Best Trade Solution of The Year in Southeast Asia 4 tahun berturut-turut.
“Penghargaan ini dapat diraih sebagai hasil dari layanan Trade Finance yang terus dikembangkan, seperti memenuhi komitmen Half Day Service, memastikan layanan yang diberikan oleh staf bersertifikasi, menggunakan BSTP (BNI e-Smart Trade Portal) yang memberikan kemudahan bagi nasabah untuk melakukan transaksi trade secara online dan realtime,” pungkas Gatot dalam siaran pers di Jakarta, Kamis (29/1/2012).
Selain melesatnya kinerja trade finance, BNI juga meraih remitansi terbaik. Adapun untuk penghargaan Best Remittance Provider in ASEAN, tahun 2015 ini merupakan tahun keenam bagi BNI mendapatkan pengakuan terbaik.
Layanan Remitansi BNI menjadi terbaik karena didukung oleh jaringan luas di dalam & luar negeri, yaitu terdapat 5 Kantor Cabang di Luar Negeri (Singapura, Hong Kong, Tokyo, New York, dan London), satu Sub Branch di Osaka, Jepang, BNI Remittance Limited di Hong Kong, serta Remittance Representatives di negara potensial penempatan TKI. Saat ini, BNI memiliki lebih dari 60 Kantor Virtual tersebar di Arab Saudi, Uni Arab Emirate, Qatar, Kuwait, Oman, Bahrain, Taiwan, Hong Kong, Malaysia, Brunei, Singapura, Australia, dan Belanda.
“Jaringan BNI Smart Remittance juga dilayani dilebih dari 1.600 outlet BNI serta agen BNI yaitu Pos Indonesia, Alfamart, Pegadaian, Bank Perkreditan Rakyat (BPR) dan mitra lainnya yang telah bekerjasama dengan total sebanyak 16.000 outlet,” imbuh Gatot.
Jumlah transaksi incoming transfer sepanjang tahun 2014 mencapai 1.963.417 transaksi, dan outgoing transfer sebanyak 373.159 transaksi. Sedangkan nominal uang yang ditransfer dari Luar Negeri ke Indonesia melalui BNI selama tahun 2014 mencapai USD 40 Miliar serta kiriman uang dari Indonesia ke Luar Negeri melalui BNI mencapai USD 42 Miliar.
BNI juga mendapatkan penghargaan Best Payable Solution of the Year In Southeast Asia karena keunggulannya dalam memberikan layanan Cash Management. Salah satu layanan Cash Management adalah pembayaran Pajak Online (e-Tax) melalui BNI, dimana BNI merupakan bank pertama di Indonesia yang memberikan layanan elektronik secara real time dan menjadi bank asal Indonesia pertama yang memiliki layanan terintegrasi dengan kantor Pajak dan Kepabeanan di Kementerian Keuangan RI.
Ada begitu banyak nasabah yang memanfaatkan jasa BNI untuk membayar pajak. Sejak Januari sampai November 2014, tercatat 25,6 juta transaksi untuk pembayaran pajak lewat BNI. Nilai totalnya sebesar Rp 151,9 triliun. Pembayaran setoran penerimaan negara ini bisa dilakukan lewat layanan teller di kantor cabang, ATM, dan internet banking corporate BNI (BNIDirect).
“Rangkaian penghargaan yang diterima BNI ini merupakan pengakuan terhadap fokus bisnis BNI saat ini, yaitu BNI Financial Services Group,” ujar Gatot.