Jakarta – Aktivitas ekonomi di tahun ini diperkirakan lebih baik. Sejalan dengan tingkat kesadaran berasuransi dari masyarakat yang semakin meningkat, PT Jiwasraya (Persero) menargetkan kenaikan premi asuransi tahun ini menjadi Rp 9,5 triliun.
Seperti dijelaskan Direktur Utama Asuransi Jiwasraya, Hendrisman Rahim, meskipun kondisi perekonomian Indonesia masih belum stabil akibat pengaruh ekonomi global, tapi untuk industri asuransi masih akan tetap tumbuh.
“Ada kebutuhan. Asuransi jiwa tetap banyak meskipun makro nggak bagus. Target premi Jiwasraya tahun ini Rp 9,5 triliun, ada kenaikan dari tahun 2014 yang Rp 6,5 triliun,” ujar Hendrisman di Jakarta, Selasa (6/1).
Dia mengungkapkan, selama 6 tahun terakhir, pertumbuhan industri asuransi jiwa memang pesat hingga 20-30 persen per tahun. “Jadi 4 tahun ke depan juga akan tetap sama,” kata Ketua Umum Asosiasi Asuransi Jiwa Indonesia (AAJi) ini.
Dia menyebutkan, pihaknya akan lebih fokus menyasar asuransi mikro. Meskipun nilainya kecil, namun permintaannya tinggi. “Kita masuk micro insurance, kita coba tahun ini banyak masuk di BUMN. Asuransi mikro, premi maksimum Rp 50 ribu,” sebutnya.
Dia menambahkan, tahun ini Jiwasraya juga akan meluncurkan produk asuransi baru melalui 5 term. Rencananya, akan ada 2 produk baru diluncurkan di semester pertama tahun ini. “Ada 5 term, 6 bulan pertama akan ada 2, ada tradisional dan unit link lebih banyak tradisional,” pungkasnya.