Bandung – PT Pos Indonesia (Persero) mencatat pertumbuhan positif untuk jasa pegiriman surat dan parsel sepanjang kuartal pertama tahun ini. Sumbangan terbesar rata-rata dari perusahaan swasta, selain kiriman e-KTP oleh pemerintah.
"Kuartal pertama, secara year on year (yoy), surat kita tumbuh 12% dan parsel 30%. Cukup baik, karena beberapa proyek besar di awal tahun seperti kiriman e-KTP, juga permintaan dari beberapa perusahaan besar," ungkap Direktur Operasi Surat Pos dan Logistis PT Pos, Ismanto, usai peluncuran program Gebyar 1 Milyar PT Pos, di sela-sela acara Indonesia Marketeers Festival 2013, di Bandung, Kamis (30/5).
Ismanto menyebutkan, hingga akhir tahun, pendapatan divisi surat dan logistik ditargetkan tumbuh 42% dari tahun lalu. "Kalau tahun 2012 kita berhasil meraih pendapatan Rp1,9 triliun. Tahun ini kita ditargetkan tumbuh jadi Rp2,5 triliun. Jadi ada tambahan target Rp600 miliar," pungkas dia.
BERITA TERKAIT
Ismanto mengakui bahwa target tinggi untuk divisi surat dan logistik karena memang disinilah core bisnis perusahaan. Dia menyebutkan, dari target pendapatan PT Pos tahun 2013 yang sebesar Rp4,3 triliu, divisi surat dan logistik/paket masih menjadi menyumbang terbesar. "Surat dan paket kontribusinya 60%," ujar dia.
Untuk mencapai target tersebut, Ismanto mengungkapkan beberapa langkah telah dilakukan. Selain modernisasi infrastruktur, pihaknya juga menambah tenaga pemasaran, dan menyesuaikan tarif. "AE (acount execitive) kita tambah untuk melakukan kunjungan rutin ke perusahaan-perusahaan. Kalau tarif kita buat lebih proposional. Tidak hanya jarak, tetapi juga memperhitungkan volume, persaingan, dan kebutuhan pasar," tukas Iswanto.
Dia menambahkan, mulai Juni 2013, tarif kilat khusus akan diubah. Dengan demikian akan mempengaruhi perhitungan jarak yang selama ini jadi patokan penentuan tarif. "Ini merespon tingginya penanganan proyek besar dari pemerinah dan perusahan besar. Dan sebenarnya, rasionalisasi tarif ini ditujukan untuk penerapan sistem online," papar Ismanto.
Diversifikasi layanan juga dilakukan PT Pos dengan menambah armada pengiriman paket, yakni pesawat, yang mulai diujicoba bulan ini di Papua. "Kita kerjasama dengan Merpati. Dia yang punya pesawat, kita yang carikan pasar. Kita uji coba di Papua, mengangkut paket dari kabupaten ke kota. Mulai bulan ini 1 pesawat, Juni nanti kita operasikan 3 pesawat lagi," pungkas Ismanto.
Gebyar Undian 1 Milyar
Sementara itu, PT Pos kembali melauncing program Gebyar Undian 1 Milyar bagi pelangganya. Program ini berlaku selama perode 1 April 2013 hingga 31 Maret 2014. Pengundiannya akan dilakukan pada 1 April 2014 dengan 5 kategori hadiah: Rp100 juta untuk 1 orang pemenang, Rp50 juta untuk 6 pemenang, Rp5 juta untuk 60 pemenang, dan Rp1,5 juta untuk 200 pemenang.
Direktur Utama PT Pos Indonesia, I Ketut Mardjana mengatakan, program undian berhadian ini untuk mengapresiasi para pelanggan layanan Pos Kilat Khusus, Pos Express, dan Express Mail Services (EMS). "Jadi pelanggan PT Pos untuk dua layanan itu harap menyimpan resi transaksi, karena pada pengundian pemenang akan diminta resai untuk dicocokan," papar I Ketut.
Ismanto menambahkan, program Gebyar Undian 1 Milyar bagi pelangganya kembali digelar karena minat untuk menggunakan kedua layanan tersebut cukup meningkat pesat. "Namun bukan hanya karena ingin hadiah, tetapi karena hasil transformasi kita yang menurut mereka memuaskan," pugkas dia.
Ditanya seberapa besar pengaruh dari program Gebyar Undian 1 Milyar terhadapat peningkatan pendapatan, meurut Ismanto berkisar di antara 10% hingga 15%. "Intinya ada hasil balik. Makanya diadakan lagi," katanya.