Jakarta – BUMN Telekomunikasi, PT Telekomunikasi Indonesia Tbk (Telkom) berhasil mencatat laba bersih sebesar Rp 18,39 triliun atau Rp 669,19 per lembar saham sepanjang tahun 2012. Jumlah laba bersih tersebut meningkat 18,78% dari laba bersih tahun sebelumnya yang sebesar Rp 15,48 triliun.
Demikian laporan keuangan konsolidasi yang dipublikasi pada Kamis (7/3). Pendapatan usaha Telkom juga meningkat sebesar 8,27% dari Rp 71,25 triliun menjadi Rp 77,14 triliun.
BERITA TERKAIT
Di sisi lain beban usaha juga meningkat 4,36%, tidak sebesar peningkatan pendapatan usaha, dari Rp 49,3 triliun menjadi Rp 51,45 triliun. Hal itu membuat laba usaha Telkom mencapai Rp 25,7 triliun atau naik 17,03% dari Rp 21,96 triliun.
Dalam keterangan tertulisnya, Direktur Utama Telkom Arief Yahya menyatakan seluruh pencapaian sepanjang 2012 tidak terlepas dari strategi transformasi bisnis Telkom. “Saat ini kecenderungan industri telekomunikasi telah bergeser ke arah layanan broadband (data dan internet) baik mobile broadband maupun fixed broadband dengan pertumbuhan terbesar di mobile broadband dengan akses 3G dan wifi,” tuturnya.
Munculnya layanan konvergensi untuk segmen konsumer dan layanan enterprise mobility di segmen pelanggan bisnis atau perusahaan membuat pendapatan Telkom meningkat. Pendapatan data, internet, dan jasa teknologi informasi sendiri tumbuh sebesar 15,5% dan berkontribusi sebesar 35,8% terhadap jumlah pendapatan.
Anak usaha Telkom, PT Telekomunikasi Selular (Telkomsel) dinilai menjadi tulang punggung pendapatan Telkom sepanjang 2012. Dengan 54.297 base transceiver station (BTS) terpasang, Telkomsel mampu berekspansi jaringan 3G di 100 kota Indonesia.
Arief mengungkapkan Telkomsel menjadi pemimpin pangsa pasar selular dengan peningkatan jumlah pelanggan mencapai 16,9%. Hal tersebut menjadi kekuatan kunci keuntungan Telkomsel.
“Kemampuan untuk menyediakan pelayanan end to end dengan inovasi produk yang berkelanjutan, brand positioning yang kuat, serta perbaikan dan peningkatan jaringan, Telkomsel mampu terus menjadi pemimpin pasar selular,” tuturnya. Pendapatan layanan selular voice meningkat 7,5% seiring dengan bertambahnya pelanggan menjadi 125,1 juta atau bertambah 18,1 juta selama 2012.
Ke depan Telkom akan fokus pada pertumbuhan dengan penguatan infrastruktur berbasis broadband untuk mendukung inovasi layanan dan produk bisnis informasi, media, edutainment, dan berbagai layanan jasa lainnya. Bukan tidak mungkin Telkom bisa mencari sumber pendapatan baru.
Pada akhir 2012, aset Telkom tercatat mencapai Rp 111,37 triliun atau meningkat 8,07% dari akhir 2011 yang sebesar Rp 103,05 triliun. Sementara kewajiban Telkom mencapai Rp 44,39 triliun, naik sebesar 5,51% dari akhir 2011 yang sebesar Rp 42,07 triliun.