Jakarta – PT Kimia Farma Tbk (KAEF) membukukan pendapatan mencapai Rp1,583 triliun, tumbuh 12,3 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang sebesar Rp1,409 triliun. Perseroan juga membukukan lonjakan laba bersih sepanjang enam bulan pertama 2012. Hingga akhir Juni 2012, perseroan mencatatkan laba bersih sebesar Rp84,70 miliar, tumbuh 229,16 persen dibanding periode yang sama tahun lalu yang tercatat sebesar Rp36,96 miliar.
"Pertumbuhan kinerja kami banyak ditopang oleh pertumbuhan penjualan yang baik sepanjang enam bulan pertama tahun ini," ujar Corporate Secretary Kimia Farma Djoko Rusdianto dalam siaran pers di Jakarta, Rabu (8/8).
Untuk mempertahankan posisi sebagai leading dalam penjualan produk-produk farmasi di Indonesia, Djoko menjelaskan, pihaknya telah menyiapkan sejumlah aksi korporasi untuk segera diimplementasikan menjelang diberlakukannya SJSN pada 2014 mendatang. Beberapa program kerja yang siap digulirkan meliputi pembangunan rumah sakit, peningkatan kapasitas pabrik obat serta memperbanyak jumlah apotek Kimia Farma yang mengaplikasikan pelayanan “one stop healthcare solution”.
BERITA TERKAIT
Untuk membantu memenuhi kebutuhan obat bagi peserta BPJS, Kimia Farma telah menyiapkan rencana untuk memperbaiki serta meningkatkan kapasitas kelima pabrik obatnya, dengan menyiapkan dana sebesar Rp370 miliar. “Kimia Farma berencana untuk merenovasi sekaligus meningkatkan kapasitas lima pabrik obat Kimia Farma untuk mendukung penyelenggaraan sistem jaminan sosial nasional yang diselenggarakan BPJS kesehatan mulai Januari 2014. Saat itu, kami perkirakan kebutuhan obat akan meningkat signifikan mencapai kurang lebih tiga kali lipat,” terangnya.
Peningkatan kapasitas pabrik obat ini, katanya, merupakan sebagian dari grand strategies yang disiapkan manajemen Kimia Farma dengan kebutuhan dana sekitar Rp1,2 triliun. Kebutuhan dana ini akan dipenuhi dari rights issue (penjualan saham dalam jumlah terbatas) perusahaan, yang diprediksi mencapai kisaran Rp 700-800 miliar. Sedangkan sisanya diperoleh dari laba ditahan dan pinjaman bank.