Jakarta – PT Garuda Indonesia Tbk (GA) berencana memperkuat armadanya dengan menambah 18 pesawat baru di tahun ini. Aksi korporasi tersebut berkaitan dengan proses peremajaan pesawat-pesawat GA, di samping untuk memperdalam penetrasi jumlah penumpang.
Menurut Direktur Utama Garuda Indonesia, Emirsyah Satar, dengan penambahan sekitar 18 pesawat baru maka total armada yang siap melayani rute perjalanan penumpang menjadi 105 pesawat. "Dalam rencana kerja tahun 2012 ini, kami akan menambah jumlah pesawat sebanyak 18 pesawat. Rencananya, kami akan membeli jenis pesawat Airbus 300-200," kata Emirsyah Satar dalam pemaparan publiknya di Jakarta, Kamis, (12/1).
Dijelaskan Emirsyah, tahun ini, perseroan menargetkan dapat mengangkut jumlah penumpang sebanyak 22 juta penumpang atau lebih tinggi sebesar 30 persen dibanding tahun 2011 sebanyak 17,1 juta penumpang. Selain itu, perseroan juga akan meremajakan usia pesawatnya dari umur 6,5 tahun di tahun 2011 menjadi 5,8 tahun di tahun ini.
BERITA TERKAIT
"Pesawat-pesawat yang telah berusia tua akan dikembalikan ke perusahaan leasing (lesior) atau menjualnya. Sebagai gantinya, kami datangkan pesawat baru dan membeli pesawat-pesawat yang berusia muda," katanya.
Adapun investasi yang disipakan untuk menambah jumlah pesawat baru tersebut, kata Emirsyah, perseroan telah menyiapkan dana belanja modal tahun ini sebesar Rp1,433 triliun. Dana tersebut bersumber dari kas internal perseroan. Di samping untuk membeli pesawat baru tersebut, belanja modal ini juga akan digunakan untuk biaya operasional perusaan.
"Upaya-upaya kerja ini ditujukan untuk peningkatan pendapatan perusahaan. Kami menargetkan terjadi kenaikan pendapatan di tahun ini sebesar 21 persen dari pencapaian pendapatan di tahun 2011 sebesar Rp27,1 triliun.
Direktur Keuangan Garuda Elisa Lumbantoruan juga menambahkan, ada beberapa manfaat yang diperoleh perseroan dengan penggunaan pesawat baru. Salah satunya, mempermudah pengoperasian karena Garuda hanya akan mengoperasikan armada B737-800NG, Airbus A330, dan Boeing 999.
Selain itu, dari sisi biaya juga akan lebih murah karena konsumsi bahan bakar yang lebih efisien dan biaya perawatannya lebih murah. "Dari sisi kepuasan konsumen, kami akan mendapatkan pesawat yang interiornya dan perlengkapan lebih modern," tutur Elisa.
Rencananya, kata Elisa, Garuda akan membuka rute intrenasional baru ke India dan Taiwan . Untuk domestik perusahaan ini melirik rute ke Jakarta-Gorontalo dan penambahan frekuensi di jalur-jalur yang sudah ada. Khusus rute Jakarta-Amsterdam, hingga saat ini tercatat masih merugi.
Selain pembelian pesawat, Emirsyah lebih lanjut mengatakan perseoran juga berencana akan membayar utang perusahaan sebesar 131 juta dollar AS. Dengan pelunasan utang tersebut, utang perusahaan akan menjadi sebesar 400 juta dollar AS. "Posisi utang perseroan hingga akhir tahun 2011 sebesar 512 juta dollar AS. Kami akan melunasi sebagian utang tersebut sebesar 131 juta dollar AS," kata Emirsyah.
Menurut Emirsyah, pelunasan utang ini seiring dengan kinerja positif yang diraih perusahaan di tahun 2011. "Dengan pelunasan utang tersebut tentu akan mengurangi beban usaha perusahaan. Kami optimis akan terus meraih kinerja positif di tahun ini," tandasnya.
Dari laporan tahunan sebelum diaudit, GA meraih pendapatan di tahun 2011 sebesar Rp27,1 triliun atau naik sebesar 39 persen dibanding tahun 2010 sebesar 19,5 persen. Jumlah penumpang GA juga mengalami lonjakan menjadi 17,1 juta penumpang.