Jakarta – PT Telekomunikasi Indonesia (Telkom) menganggarkan belanja modal atau capital expenditure (capex) pada 2012 hampir setara dengan 2011 sebesar Rp15 triliun. Demikian hal itu diungkapkan Direktur Utama Telkom Rinaldi Firmansyah sesuai acara Anugerah Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Hotel Four Season, Jakarta, Kamis (2/12).
Adapun untuk realisasi penyerapan capex hingga akhir tahun 2011 mampu mencapai 100 persen. Hingga Desember, sudah sebesar 80 persen. Namun, anggaran belanja pada 2012, menurut Rinaldi, masih menunggu persetujuan dari komisaris.
Sumber pendanaan sebagian besar masih didominasi dari kas internal, refinancing, dan pinjaman dari bank. "Fasilitas pinjaman dari perbankan BUMN seperti Bank Mandiri, Bank Negara Indonesia (BNI), dan Bank Rakyat Indonesia (BRI)," katanya.
BERITA TERKAIT
Dirinya menuturkan alokasi belanja itu akan diarahkan untuk pengembangan seluler, broadband, dan lainnya. "Dana belanja modal akan digunakan untuk seluler sekitar 60%, 20% untuk broadband," ungkapnya.
Di sisi lain, Telkom juga tengah mengkaji rencana lebih lanjut dari kerja sama yang sudah dilakukan dengan pihak Balai Pustaka. Saat ini produk itu telah dijual melalui e-commerce milik Telkom. Kedua perusahaan pelat merah ini telah menandatangani MoU pada awal 2011 lalu. Akan tetapi, Rinaldi enggan menyebut, bentuk kerja sama yang akan dibuat diantara TLKM dan Balai Pustaka tersebut. "Bisa saja merger, joint venture atau yang lain. Masih belum diputuskan. Yang jelas kami harapkan dapat menambah pendapatan kami," tambahnya.