Jakarta – Bank Mandiri menandatangani MoU pemberian fasilitas pembiayaan bagi PT Pelabuhan Indonesia II (Persero) senilai Rp. 11 Triliun untuk pembiayaan pembangunan terminal petikemas Kalibaru Tahap I. Penandatanganan nota kesepahaman (MoU) pembiayaan dilakukan oleh Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini dan Direktur Utama PT Pelindo II Richard Joost Lino serta disaksikan oleh Menteri Negara BUMN Mustafa Abubakar di Kantor Kementerian BUMN Jakarta, Selasa (26/7).
Pembiayaan tersebut rencananya akan digunakan untuk pembangunan Terminal Peti Kemas (TPK) Kalibaru Tahap I guna meningkatkan kemampuan Pelabuhan Utama Tanjung Priok dalam melayani kapal-kapal peti kemas berkapasitas besar hingga di atas 5.000 TEUs (twenty foot equivalent units) serta mengantisipasi peningkatan arus barang perdagangan domestik dan internasional lewat pelabuhan tersebut. Adapun, total kebutuhan investasi untuk pembangunan TPK Kalibaru tahap I diperkirakan mencapai Rp.11 triliun dan diharapkan selesai pada tahun 2014.
Direktur Utama Bank Mandiri Zulkifli Zaini mengharapkan kerjasama ini dapat mendorong kemampuan pelabuhan Indonesia bersaing dengan pelabuhan Singapura dan Port Klang Malaysia serta mewujudkan cita-cita menjadikan pelabuhan Indonesia sebagai Hub Port bagi kapal-kapal yang melintasi jalur perdagangan Internasional Selat Malaka.
BERITA TERKAIT
“Kerjasama ini menjadi bukti dukungan kami kepada industri kepelabuhanan nasional dalam penguatan infrastruktur dasar yang menjadi salah satu prasyarat pengembangan ekonomi nasional. Kami juga akan siap untuk mendukung PT Pelindo II untuk dapat menyelesaikan keseluruhan pembangunan terminal peti kemas Kalibaru sehingga dapat dimanfaatkan sebagai pelabuhan transit bagi kapal-kapal internasional,” tutur Zulkifli Zaini.
PT Pelindo II (Persero) merupakan BUMN jasa kepelabuhanan yang mengelola 12 pelabuhan besar di 10 propinsi di kawasan Indonesia Barat, antara lain Pelabuhan Tanjung Priok di DKI Jakarta, Pelabuhan Teluk Bayur di Sumatera Barat, Pelabuhan Pontianak di Kalimantan Barat dan Pelabuhan Cirebon di Jawa Barat.
Pada akhir tahun 2010, arus bongkar muat barang melalui pelabuhan-pelabuhan yang dikelola PT Pelindo II mencapai 113 juta ton, meningkat dari tahun sebelumnya 107,2 juta ton. Demikian pula halnya dengan bongkar muat petikemas yang mencapai 5,1 juta TEUs pada tahun 2010, meningkat dari tahun sebelumnya 3,2 juta TEUs. Dari jumlah itu, sebagian besar dilayani oleh Pelabuhan Tanjung Priok. Oleh karena itu, peningkatan kapasitas kapal yang berlabuh di Pelabuhan Tanjung Priok diharapkan dapat mendorong peningkatan arus bongkar muat barang. Saat ini, Pelabuhan Tanjung Priok baru dapat dilayari kapal-kapal berukuran maksimal 3.000 TEUs.
Pembangunan Terminal Petikemas Kalibaru Tahap I akan dilakukan pada kawasan seluas 75 hektar, panjang dermaga 1.200 meter, dengan kapasitas maksimum 1.9 juta TEUs.
“Ke depan, kami berharap sinergi di antara kedua perusahaan milik pemerintah ini dapat terus diperkuat melalui berbagai layanan perbankan yang ditujukan dalam rangka meningkatkan efisiensi operasional perusahaan,” Zulkifli menambahkan.
Komitmen Bank Mandiri dalam mendorong peningkatan industri jasa kepelabuhanan laut nasional telah diwujudkan melalui pengucuran kredit senilai Rp 5.9 Triliun hingga Juni 2011, atau meningkat 31% dari penyaluran kredit pada periode yang sama tahun lalu sebesar Rp. 4,5 Triliun.
Sementara Direktur Utama PT Pelindo II (Persero) Richard Joost Lino mengatakan pihaknya berharap dukungan Bank Mandiri ini mampu menjadi solusi efektif bagi kebutuhan perusahaan atas sumber pembiayaan yang berkelanjutan dan menguntungkan.