JAKARTA, Stabilitas.id – Rumah sakit (RS) menjadi sektor terbesar kedua dengan cakupan 37 persen dalam pemanfaatan pembiayaan daerah regular yang diberikan oleh PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI).
Kabupaten Gianyar menjadi salah satu contoh daerah yang memanfaatkan pembiayaan publik ini. Salah satunya digunakan untuk pengembangan RSUD Sanjiwani. Kini, fasilitas kesehatan ini bahkan telah dijadikan rujukan bagi pasien di wilayah timur pulau dewata.
Hal tersebut diungkapkan oleh Direktur Utama (Dirut) PT. SMI, Reynaldi Hermansjah, seusai melakukan kunjungan ke RSUD Sanjiwani, Gianyar, Bali, pada Rabu (11/12/24).
BERITA TERKAIT
“Tadi pak Dirut menyampaikan ini merupakan rumah sakit rujukan untuk Bali Timur. Jadi mereka yang perlu perawatan kesehatan tidak perlu harus ke Denpasar. Sekarang mereka bisa ke rumah sakit ini dan mendapatkan penanganan yang cukup serius,” ungkap Reynaldi.
Sejak tahun 2016, Pemda Gianyar tercatat telah mengakses pembiayaan ini sebanyak tiga kali. Yang pertama melalui pinjaman reguler sebesar Rp150 M untuk pengembangan gedung serta alat Kesehatan (alkes) di UGD, 15 klinik, ruang operasi dan lainnya.
Pemda lalu mengambil Pinjaman PEN 2020 dengan alokasi dana sebesar Rp82M dari total plafon Rp134M, di antaranya untuk pembangunan gedung pelayanan dan pengadaan alkes untuk poli umum, mata, THT dan radiologi. Terakhir lewat Pinjaman PEN 2021, Pemda memanfaatkannya untuk perluasan Poliklinik Eksekutif menggunakan dana sebesar Rp94,5 M dari total plafon sebesar Rp343 M, dan pengadaan alkes untuk poli umum dan THT sebesar Rp1,3 M.
Sejak dilakukan pengembangan bertahap tersebut, RSUD Sanjiwani mencatat kenaikan jumlah kunjungan rawat jalan sebesar 61,5%. Pendapatan RS ini juga tumbuh signifikan sebesar 192,55% dari tahun 2019 hingga 2023.
“Rata-rata kunjungan ke poliklinik rawat jalan kita 400 per hari. Kebanyakan yang datang ke kita bervariasi, paling banyak bedah kemudian penyakit dalam karena kita adalah rujukan Bali Timur. Biasanya pasien itu dirujuk dari RS swasta dan dari puskesmas,” jelas Dirut RSUD Sanjiwani, dr. Nyoman Bayu Widhiartha, M.M.
Nyoman menambahkan, salah satu layanan yang membuat RS-nya menjadi rujukan di Bali Timur adalah adanya subspesialis ginjal dan hipertensi di poliklinik penyakit dalam. Nyoman juga menjelaskan, jajarannya diperkuat oleh 72 orang dokter spesialis dan subspesialis, 43 orang dokter umum dan 10 orang dokter gigi yang juga didominasi oleh subspesialis.
Dari pengembangan di tahun 2016, RS ini mampu menambah layanan poliklinik dari 18 unit menjadi 29 unit dan memperbanyak jumlah kapasitas tempat tidur. Pengembangan RS ini juga bermanfaat menyediakan lapangan pekerjaan dan perputaran ekonomi dari belanja bahan baku lokal.
“Hari ini kita bisa saksikan bersama bagaimana pembiayaan itu benar bermanfaat bagi RS ini. Tadi teman teman sudah lihat, baik di rawat inap, poliklinik jantung, poliklinik bedah, dan lainnya itu luar biasa. Kami sangat bergembira bahwa kontribusi kami – pinjaman kami bisa dimanfaatkan dengan baik di sini,” tutup Reynaldi.***