JAKARTA, Stabilitas.id – Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 9 – 13 Desember 2024
Pada akhir hari Kamis, 12 Desember 2024
BERITA TERKAIT
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.920 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,95%.
- DXY[1] menguat ke level 106,96.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,328%.
Pada pagi hari Jumat, 13 Desember 2024
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.945 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun naik ke 7,00%.
Aliran Modal Asing (Minggu II Desember 2024)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 12 Desember 2024 sebesar 70,48 bps, stabil dibandingkan dengan 6 Desember 2024 sebesar 70,58 bps.
- Berdasarkan data transaksi 9 -12 Desember 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp7,33 triliun, terdiri dari jual neto sebesar Rp1,31 triliun di pasar saham, beli neto sebesar Rp8,84 triliun di pasar SBN, dan jual neto sebesar Rp0,20 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 12 Desember 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp22,78 triliun di pasar saham, Rp38,63 triliun di pasar SBN dan Rp171,36 triliun di SRBI.
- Pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp22,78 triliun di pasar saham, Rp72,59 triliun di pasar SBN dan Rp41,01 triliun di SRBI.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.***