JAKARTA, Stabilitas.id – Bank Indonesia menyampaikan perkembangan indikator stabilitas nilai Rupiah, sebagai berikut:
Perkembangan Nilai Tukar 2 – 6 Desember 2024
Pada akhir hari Kamis, 5 Desember 2024
- Rupiah ditutup pada level (bid) Rp15.855 per dolar AS.
- Yield SBN (Surat Berharga Negara) 10 tahun naik ke 6,89%.
- DXY[1] melemah ke level 105,71.
- Yield UST (US Treasury) Note[2] 10 tahun naik ke level 4,176%.
Pada pagi hari Jumat, 6 Desember 2024
- Rupiah dibuka pada level (bid) Rp15.825 per dolar AS.
- Yield SBN 10 tahun naik ke 6,90%.
Aliran Modal Asing (Minggu I Desember 2024)
- Premi CDS Indonesia 5 tahun per 5 Desember 2024 sebesar 70,91 bps, turun dibanding dengan 29 November 2024 sebesar 74,01 bps.
- Berdasarkan data transaksi 2 – 5 Desember 2024, nonresiden tercatat jual neto sebesar Rp5,13 triliun, terdiri dari beli neto sebesar Rp1,24 triliun di pasar saham, jual neto sebesar Rp1,37 triliun di pasar SBN, dan jual neto sebesar Rp5,00 triliun di Sekuritas Rupiah Bank Indonesia (SRBI).
- Selama tahun 2024, berdasarkan data setelmen s.d. 5 Desember 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp22,13 triliun di pasar saham, Rp32,33 triliun di pasar SBN dan Rp175,89 triliun di SRBI.
- Pada semester-II 2024, nonresiden tercatat beli neto sebesar Rp21,79 triliun di pasar saham, Rp66,29 triliun di pasar SBN dan Rp45,54 triliun di SRBI.
Bank Indonesia terus memperkuat koordinasi dengan Pemerintah dan otoritas terkait serta mengoptimalkan strategi bauran kebijakan untuk mendukung ketahanan eksternal ekonomi Indonesia.***