JAKARTA, Stabilitas.id – Bank Danamon Indonesia (Danamon) berkomitmen pada inovasi dan keberlanjutan pengelolaan sumber daya manusia dengan memperkenalkan teknologi artificial intelligence (AI) dan gamification dalam proses rekrutmen. Langkah ini diterapkan pada program Pendidikan unggulan – Danamon Bankers Trainee (DBT).
Chief Human Capital, PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Evi Damayanti, menyoroti manfaat besar yang dihadirkan teknologi ini dalam proses rekrutmen.
“Inovasi yang kami lakukan untuk menggunakan AI saat proses interview dapat meningkatkan konsistensi dan standarisasi dalam penilaian kandidat sehingga proses penilaian menjadi lebih obyektif. Melalui teknologi ini, kami berharap mendapatkan kesempatan lebih besar dalam menjaring lebih banyak talenta-talenta muda yang tepat untuk Perusahaan melalui bantuan teknologi secara efektif,” ungkap Evi.
Evi menambahkan, teknologi ini tidak dimaksudkan untuk menggantikan peran manusia, tetapi untuk memperkuat kemampuan tim rekrutmen dalam mengidentifikasi dan menarik talenta-talenta terbaik.
“AI membantu kami mengidentifikasi tren dan pola dari hasil wawancara untuk menciptakan standar skor kelulusan yang lebih baik. Dengan begitu, keputusan seleksi menjadi lebih akurat dan tepat sasaran untuk mendukung kebutuhan bisnis,” lanjutnya.
Melalui penerapan teknologi AI, Danamon menegaskan salah satu komitmen dari Employee Value Proposition Let’s GROW yaitu “Rise to Excellence” dan Corporate Values “Adaptif”, di mana Human Capital senantiasa melakukan inovasi dan pengembangan metode rekrutmen seleksi secara berkelanjutan sesuai dengan perkembangan zaman, fokus serta karakteristik talenta dari generasi Milenial dan Z.
Danamon mengadopsi wawancara berbasis Artificial Intelligence untuk menilai kandidat secara komprehensif. Teknologi ini menganalisis data melalui berbagai parameter, termasuk audio signal, speech-to-text, dan facial recognition serta penilaian kompetensi untuk memastikan penilaian dilakukan secara objektif.
Setiap kandidat dinilai menggunakan metode yang seragam, sehingga standar evaluasi lebih konsisten. Dalam hal efisiensi, AI mampu menjangkau jumlah kandidat yang jauh lebih besar dalam waktu yang lebih singkat, menjadikan proses rekrutmen massal menjadi lebih efektif tanpa mengurangi kualitas seleksi, jelas Widyarini Utami – Employer Branding, Talent Acquisition, Performance & Culture Head.
Selain wawancara berbasis AI, Danamon juga mengintegrasikan Gamification (Game based assessment) sebagai sebuah metode seleksi inovatif yang mengevaluasi keterampilan kognitif, kepribadian, dan potensi kandidat melalui simulasi permainan games yang lebih menarik dan interaktif sesuai dengan generasi milenial dan Z.
”Gamification memberikan pengalaman seleksi yang lebih baik dari kandidat, bersifat dinamis serta relevan sesuai dengan kebutuhan organisasi dan kualifikasi pekerjaan,” jelas Widyarini.
Melalui langkah ini, Danamon optimis dapat menarik dan mencetak bankir muda yang unggul, tidak hanya untuk mendukung kebutuhan Perusahaan saat ini, tetapi juga untuk pertumbuhan masa depan serta mampu memberikan kontribusi yang lebih besar bagi perekonomian nasional.***