JAKARTA, Stabilitas.id – Pada RDG September, Bank Indonesia (BI) menurunankan suku bunga acuan dari 6,25% menjadi 6,00% dan menjadi yang pertama sejak Februari 2021.
Pemangkasan dilakukan menyusul antisipasi pengumuman penurunan suku bunga acuan US, yaitu Fed Funds Rate (FFR) oleh The Fed yang memangkas suku bunga acuannya sebanyak 50 bps menjadi 4,75-5,0%.
Perlu dicermati, arah dot-plot The Fed terbaru mengindikasikan masih adanya potensi pemotongan suku bunga hingga 2026, sehingga FOMC memperkirakan FFR berkisar di sekitar 3,5% di tahun 2025 dan sekitar 3% pada tahun 2026. Pemangkasan suku bunga ini dibutuhkan untuk mengembalikan stabilitas harga dan menjaga daya beli masyarakat.
Laporan Indonesia Economic Outlook yang diterbitkan PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Danamon”) pada Agustus 2024 mencatat bahwa sebelumnya indeks pendapatan berjalan menurun hampir di semua segmen, terutama kelas menengah.
Hal ini berdampak pada keraguan konsumen untuk melakukan pembelian durable goods, seperti kendaraan baru, mencerminkan kehati-hatian selama periode ketidakpastian global.
“Kami melihat ruang pemangkasan suku bunga tetap berpotensi mendukung masuknya inflow investor asing ke instrumen keuangan domestik, mengingat inflasi domestik yang rendah, terjaganya kestabilan makroekonomi domestik, serta imbal hasil di domestik yang masih lebih tinggi dari negara peers lainnya sehingga pada akhirnya nilai tukar Rupiah pun bisa stabil cenderung menguat,” kata Hosianna Evalita Situmorang, Ekonom PT Bank Danamon Indonesia Tbk.
Dengan penurunan suku bunga ini, investasi di instrumen pendapatan tetap seperti Obligasi dan Reksa Dana Pendapatan Tetap menjadi menarik karena return yang lebih tinggi.
Danamon menghadirkan rekomendasi produk investasi yang tepat melalui rangkaian produk Wealth Management untuk membantu nasabah memaksimalkan keuntungan investasinya. Oleh karena itu, Danamon secara rutin mempublikasikan Product Focus, yang diterbitkan oleh tim Market Strategist & Investment Advisory setiap kuartal.
Nasabah Danamon juga dapat mengakses Market Insight harian dan bulanan yang diterbitkan oleh tim Market Strategist & Investment Advisory, serta analisis dan proyeksi ekonomi makro yang disusun oleh Treasury Economist Team Danamon, melalui layanan Economic Corner di situs web Danamon.
Untuk nasabah Danamon Privilege, salah satu layanan yang tersedia adalah Wealth Advisory, yang menawarkan pendampingan dan rekomendasi khusus dalam mengelola aset dari Personal Advisor yang tersertifikasi.
Setelah menerima rekomendasi produk investasi, nasabah Danamon dapat memilih dari beragam produk investasi dan Wealth Management, seperti Reksa Dana, Obligasi, Valuta Asing, dan produk terstruktur yang ditawarkan oleh Danamon, guna membangun portofolio sesuai dengan profil risiko masing-masing.
Consumer Funding & Wealth Business Head PT Bank Danamon Indonesia Tbk, Ivan Jaya menjelaskan, “Danamon berkomitmen untuk menghadirkan rekomendasi produk investasi yang tepat, timely, relevan, dan dilengkapi dengan rangkaian produk yang disesuaikan dengan kebutuhan dan profil risiko tiap nasabah, serta kemudahan untuk berinvestasi baik secara offline maupun online melalui aplikasi D-Bank PRO, sehingga nasabah kami dapat berinvestasi di mana saja dan kapan saja.”
Lebih jauh, Danamon juga secara aktif memberikan informasi dan edukasi finansial kepada masyarakat melalui berbagai platform, seperti program Danamon Financial Friday, mini seri Danamon yang menghadirkan berbagai kecenderungan finansial masyarakat serta memperkenalkan produk Danamon yang cocok bagi nasabah dalam setiap tahap kehidupannya.
Untuk informasi lebih lanjut mengenai Danamon Financial Friday, saksikan episode barunya pada hari Jumat setiap bulannya di bdi.co.id/dffplaylist, dan informasi mengenai Market Insight dan Indonesia dapat diakses di https://bdi.co.id/insight.***