JAKARTA, Stabilitas.id – Universitas Mulawarman bersama International Association of Business Communicators (IABC Indonesia)/Perkumpulan Komunikasi Internasional Indonesia (PERKOMII), VMCS Advisory, dan NoLimit Indonesia melakukan kerja sama guna menjawab berbagai tantangan dan tuntutan masyarakat.
Hal tersebut ditandai dengan penandatangan Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding – MoU), mencakup Tri Dharma Perguruan Tinggi, yang ditandatangani oleh Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur, M.Si., IPU., ASEAN Eng., Rektor Universitas Mulawarman, yang diwakili Dr. Ir. Nataniel Dengen, S.Si., M.Si., Wakil Rektor 4 Universitas Mulawarman; Elvera N. Makki, S.IP., MBA., ABC, SCMP, Presiden IABC Indonesia dan CEO VMCS Advisory, serta Dr. Aqsath R. Naradhipa, CEO NoLimit Indonesia, di Teater Universitas Mulawarman, Jakarta, pada Senin (23/9/24).
Selain itu, dilakukan juga penandatanganan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dan Implementation Agreement (IA) dengan para dekan dan ketua program studi lima fakultas, yaitu Fakultas Ilmu Sosial Ilmu Politik, Fakultas Ekonomi dan Bisnis, Fakultas Hukum, Fakultas Ilmu Budaya, dan Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan.
Dalam sambutannya, Wakil Rektor 4 Universitas Mulawarman, Dr. Ir. Nataniel Dengen, S.Si., M.Si., mewakili Rektor Universitas Mulawarman, Prof. Dr. Ir. H. Abdunnur, M.Si., IPU., ASEAN Eng. menyampaikan, kerjasama ini menjadi penting sebagai langkah awal membangun komunikasi antar lembaga, perguruan tinggi, dan praktisi lintas industri dalam mendorong pengembangan dan inovasi yang dibutuhkan indonesia.
“Khususnya dalam mencapai Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) 2025-2045 menuju pencapaian visi Indonesia Emas 2024 dalam pilar sumber daya manusia yang unggul,” ungkapnya.
Selanjutnya, Deputi Bidang Transformasi Hijau dan Digital Ototita Ibu Kota Nusantara, Prof. Mohammed Ali Berawi, M.Eng.Sc., Ph.D, juga membagikan perkembangan terkini terkait Pembangunan Nusantara.
Selain itu, Elvera N. Makki juga mengatakan, pentingnya penguatan reputasi kampus di era digital dan media sosial, yang berfokus pada campus branding.
“Reputasi sangat penting dikelola oleh perguruan tinggi di era digital dan media sosial yang semakin menuntut transparansi dan komunikasi aktif dengan pemangku kepentingannya. Reputasi tidak hanya diusahakan oleh kampus, namun juga mahasiswa dan mahasiswinya, antara lain melalui keunggulan akademis, penulisan jurnal tersitasi, aktif mengikuti kegiatan sosial, kompetisi olahraga, seni, dan budaya, serta mulai mengikuti konferensi bertaraf internasional,” ungkap Elvera.
Hadir dalam acara tersebut, Aqsath R. Naradhipa, memaparkan bagaimana algoritma, machine learning dan Artificial Intelligence (AI) dalam menganalisis data akademik dapat meningkatkan akurasi hasil penelitian.
“Pemanfaatan big data saat ini sudah lebih merata, tidak hanya di industri bisnis dan pemerintahan, tetapi juga di perguruan tinggi. Pemanfaatan teknologi ini bisa membantu para akademisi untuk mendapatkan data pelengkap yang lebih realtime dengan jumlah yang besar, hingga memetakan dan memprediksi apa yang akan terjadi di beberapa waktu ke depan,” ungkap Aqsath.
Menurut Aqsath, pihaknya percaya workshop Big Data untuk akademisi ini penting untuk dilakukan, terlebih workshop big data pertama di tanah Nusantara ini bisa menjadi awalan untuk kegiatan-kegiatan lainnya.
Sementara itu, Dekan FISIP UPN Veteran Jawa Timur, Dr. Catur Suratnoaji, M.Si. mengatakan, sekarang merupakan era digital dimana semakin banyak masyarakat memegang gawai, dimana reputasi seseorang, reputasi organisasi, bahkan reputasi bangsa dan negara itu dibangun.
“Jadi ya sangat penting agar orang-orang memahami betul, begitu pentingnya media sosial untuk membangun sebuah reputasi,” ungkap Catur.
Seminar ini diharapkan memberikan dorongan kepada mahasiswa untuk terus mengasah keterampilan serta berkontribusi secara nyata dalam pembangunan masa depan bangsa.
“Acara ini diharapkan mampu memberikan wawasan baru dan menginspirasi para peserta, khususnya generasi muda, untuk lebih proaktif dalam mengambil peran dalam pembangunan bangsa, baik di tingkat lokal maupun nasional,” tutup Elvera.***