JAKARTA, Stabilitas.id – PT Semen Gresik Pabrik Rembang, anak usaha dari PT Semen Indonesia (Persero) Tbk (SIG), telah mencapai terobosan penting dalam menjaga lingkungan dengan mengadopsi 100% penggunaan Compressed Natural Gas (CNG) sebagai bahan bakar pada mesin penggilingan semen. Langkah ini bertujuan untuk mengurangi dampak lingkungan dari proses produksi semen.
“Penggunaan CNG yang ramah lingkungan oleh PT Semen Gresik di Pabrik Rembang merupakan wujud nyata kontribusi Perusahaan dalam menurunkan emisi karbon,” papar Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni, melalui siaran pers, dikutip Jumat (09/2/2024).
Konversi dari bahan bakar minyak (BBM) ke CNG telah berhasil menekan emisi karbon CO2 dari 74,1 kg CO2/GJ menjadi 56,1 kg CO2/GJ.
Vita Mahreyni juga menekankan bahwa selain manfaat lingkungan, penggunaan CNG juga membawa keuntungan ekonomis dan mempermudah pemeliharaan peralatan. “Efisiensi pembakaran gas yang lebih baik membantu menurunkan konsumsi bahan bakar dan emisi CO2,” tambahnya.
Selain langkah ini, PT Semen Gresik Pabrik Rembang juga terus meningkatkan penggunaan sumber energi alternatif seperti panel surya dan biomassa. Saat ini, pabrik telah memasang 30 panel surya dengan kapasitas 14,55 kWp, sementara penggunaan biomassa untuk substitusi energi panas berhasil mencapai 1,5% pada tahun 2023.
Inisiatif-inisiatif seperti konversi bahan bakar fosil ke sumber energi ramah lingkungan telah menghasilkan prestasi bagi PT Semen Gresik Pabrik Rembang, termasuk penghargaan Good Mining Practice, Tamasya Award dari Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM), serta penghargaan PROPER Hijau dari Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan.
Tentang SIG, perusahaan ini telah bertransformasi menjadi penyedia solusi bahan bangunan terdepan di kawasan regional, dengan komitmen untuk menjaga keanekaragaman hayati dan mengurangi emisi gas rumah kaca dalam setiap operasinya.
Dengan langkah-langkah ini, PT Semen Gresik Pabrik Rembang menegaskan komitmennya untuk terus berkontribusi pada pelestarian lingkungan sambil tetap memperhatikan aspek ekonomi dalam operasinya. ***
Penulis : Tsavirha Almara