JAKARTA, Stabilitas.id – Bank Rakyat Indonesia (BRI) optimistis dapat menyalurkan Kredit Usaha Rakyat (KUR) senilai Rp165 triliun di tahun 2024. Alokasi ini merupakan yang terbesar dibandingkan bank lainnya, dan sejalan dengan target pemerintah untuk mendorong pertumbuhan UMKM di Indonesia.
“BRI berkomitmen untuk mencapai target tersebut, mengingat kami memiliki infrastruktur yang memadai dan sumber pertumbuhan baru melalui Ekosistem Ultra Mikro bersama Pegadaian dan PNM,” ungkap Direktur Bisnis Mikro BRI Supari pada Rabu (10/01/24).
BRI memiliki BRISPOT, sebuah platform digital yang membantu tenaga pemasar (mantri) dalam menyalurkan KUR secara lebih efektif dan efisien. Selain itu, BRI juga akan mengoptimalkan potensi dari model bisnis baru seperti PARI (Program Agen BRILink) dan Localoka (platform e-commerce khusus UMKM).
BERITA TERKAIT
Pada tahun 2023, BRI telah menyalurkan KUR senilai Rp163,3 triliun kepada 3,5 juta debitur. Mayoritas penyaluran KUR BRI disalurkan untuk sektor produksi (57,38%).
Supari menambahkan, BRI juga memiliki Holding Ultra Mikro yang dapat mendorong penyaluran KUR kepada pelaku usaha di segmen grassroot.
“Dalam 2 tahun, integrasi ekosistem ultra mikro ini telah memberikan akses pembiayaan, literasi keuangan, dan pemberdayaan kepada lebih dari 37 juta nasabah peminjam dan 165 juta rekening tabungan mikro. Ekosistem ini juga membantu meningkatkan pendapatan masyarakat dan menciptakan lapangan pekerjaan di segmen grassroot,” jelas Supari.
Secara umum, ekosistem ultra mikro ini membuka akses keuangan dan memberikan layanan keuangan yang dipersonalisasi sesuai dengan kebutuhan nasabah. Hasilnya, masyarakat segmen ultra mikro yang belum terlayani keuangan formal di Indonesia turun dari 30 juta orang di tahun 2018 menjadi hanya sekitar 9 juta pada tahun 2023.
Dengan berbagai strategi yang telah disiapkan, BRI yakin dapat mencapai target penyaluran KUR di tahun 2024 dan berkontribusi terhadap pertumbuhan ekonomi nasional.
Penulis : Tsavirha Almara