JAKARTA, Stabilitas.id – Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati mengumumkan bahwa realisasi Belanja Negara Tahun 2023 mencapai Rp3.121,9 triliun, melampaui alokasi APBN 2023. Ini menandai pertama kalinya belanja negara mencapai angka fantastis tersebut.
Dalam Konferensi Pers Kinerja dan Realisasi APBN 2023 di Jakarta pada Selasa (02/01), Menkeu Sri Mulyani Indrawati menyatakan, “Tahun 2022 belanja negara mencapai Rp3.096 triliun, pertama kali tembus Rp3.000 triliun. Tahun 2023 dianggarkan Rp3.061 triliun, namun realisasinya melonjak menjadi Rp3.121 triliun.”
Realisasi Belanja Negara terdiri dari Belanja Pemerintah Pusat (BPP) dan Transfer ke Daerah (TKD). BPP mencapai Rp2.240,6 triliun, kontraksi 1,7% dari 2022, karena penurunan realisasi belanja non K/L. Meski begitu, belanja K/L tetap tumbuh 6,3%.
BERITA TERKAIT
Menkeu menjelaskan, “Belanja non K/L mengalami kontraksi 9%, terutama karena harga komoditas, terutama minyak, lebih rendah dari yang dianggarkan, USD78/barel dibandingkan dengan asumsi awal USD90/barel.”
Peningkatan pagu belanja K/L terutama untuk penebalan bansos, percepatan penanganan infrastruktur jalan daerah, pembangunan IKN, dan persiapan pelaksanaan Pemilu. Sementara itu, belanja non K/L mencakup subsidi dan kompensasi energi.
Di sisi lain, realisasi TKD Tahun 2023 mencapai Rp881,3 triliun atau 108,2% dari Pagu APBN 2023, meningkat 8,0% dari tahun 2022. Menurut Menkeu, “Transfer ke daerah mencapai Rp881 triliun, tertinggi dalam sejarah transfer kita. Lebih tinggi dari APBN awal yang Rp814 triliun, yaitu 108% dari APBN maupun Perpres 75.”
Penulis: Syahrani