JAKARTA, Stabilitas.id – Menteri Keuangan (Menkeu), Sri Mulyani Indrawati, memimpin diskusi tingkat tinggi pada forum Finance Ministers High Level Roundtable, yang dihadiri para menteri keuangan negara lain pada COP28 tahun ini.
Menkeu memimpin pertemuan tersebut bersama dengan Menteri Keuangan Persatuan Emirat Arab, Mohamed bin Hadi Al Hussaini, yang berlangsung di Dubai, pada Senin (4/12/23).
“Kami mendiskusikan mengenai beberapa hal, utamanya terkait bagaimana kami dapat mengakselerasi dan meningkatkan skala keuangan iklim. Beragamnya pengalaman serta pemahaman kami tentu akan sangat berguna dalam menjawabnya,” ungkap Menkeu.
BERITA TERKAIT
Pertama, Menkeu menekankan memerlukan strategi yang jelas dalam mengatasi permasalahan perubahan iklim ini, termasuk mengestimasi pembiayaan dalam membiayai pengurangan emisi karbon.
Selanjutnya, menurut Menkeu adalah kebijakan serta regulasi strategi terkait iklim tersebut. Menurut Menkeu, hal ini penting bagi Indonesia karena Indonesia memiliki begitu banyak keragaman hayati.
“Melindungi hutan kita yang begitu luas menjadi salah satu fokusnya. Perlu adanya insentif untuk mencegah terjadinya deforestasi tersebut,” lanjut Menkeu.
Jika berbicara mengenai kebijakan, Menkeu juga menekankan mengenai taksonomi. Kini, Indonesia memiliki pasar yang mulai menjual karbon. Lingkup ASEAN sendiri, terjadi diskusi bagaimana taksonomi dapat membantu membiayai agenda perubahan iklim.
Menkeu mengatakan, terdapat banyak pembahasan lain yang mengisi ruang diskusi forum tersebut, mulai dari kerja sama dengan sektor swasta, sektor transportasi (termasuk ekosistem kendaraan listrik), dan beragam topik lain.
“Pembahasan seperti ini menjadi begitu penting untuk merealisasikan upaya bersama dunia dalam mengatasi beragam permasalahan bersama. Termasuk terkait perubahan iklim yang kita semua sedang hadapi,” tutup Menkeu.***