JAKARTA, Stabilitas.id – Otoritas Jasa Keuangan (OJK) terus meningkatkan literasi dan inklusi keuangan bagi perempuan, guru dan pelaku Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) di berbagai daerah di seluruh Indonesia.
Hal tersebut sejalan dengan Strategi Nasional Literasi Keuangan Indonesia (SNLKI) 2021-2025 dan Sasaran Prioritas Literasi dan Inklusi Keuangan Tahun 2023 yang menjadikan perempuan, profesi, karyawan dan pelaku UMKM sebagai sasaran strategis penerima program edukasi keuangan.
Salah satu upaya OJK tersebut dilakukan dengan menggelar kegiatan “Edukasi Keuangan Dalam Rangka Memperingati Hari Guru Nasional 2023” yang berlangsung di Blora, Jawa Tengah, pada Selasa (5/11/23).
Kepala Eksekutif Pengawas Perilaku Pelaku Usaha Jasa Keuangan, Edukasi dan Pelindungan Konsumen OJK, Friderica Widyasari Dewi, turut hadir dalam kegiatan yang dilaksanakan secara hybrid oleh lebih dari 1.350 peserta yang mayoritas terdiri dari perempuan yang berprofesi sebagai guru, pelaku UMKM dan masyarakat umum di wilayah Kabupaten Blora.
Dalam paparannya, Friderica menyampaikan peran strategis perempuan baik dalam keluarga, lingkungan sosial dan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah.
“Perempuan berperan sebagai ‘bendahara’ dan guru pertama bagi anak dalam keluarga. Selain itu, banyak perempuan juga berprofesi sebagai guru dan pelaku UMKM. Sehingga, peningkatan pengetahuan pengelolaan keuangan menjadi keterampilan yang sangat penting untuk dikuasai oleh perempuan,” kata Friderica.
Pemberdayaan literasi keuangan terhadap perempuan juga dapat mewujudkan generasi muda yang cakap keuangan. Perempuan yang berprofesi sebagai guru juga berperan dalam mengedukasi siswa untuk memiliki kemampuan pengelolaan keuangan yang baik sejak dini.
Selain itu, perempuan pelaku UMKM juga akan mampu mengelola usaha yang dimiliki dengan baik. Jika UMKM di daerah bertumbuh dengan baik maka akan mendorong pertumbuhan ekonomi daerah dimaksud.
Dalam kesempatan yang sama, Bupati Blora, Arief Rohman, menyampaikan apresiasi kepada OJK yang telah melaksanakan kegiatan edukasi keuangan dalam rangka meningkatkan literasi dan inklusi keuangan masyarakat, khususnya di wilayah Kabupaten Blora.
“Kami berharap melalui kegiatan edukasi keuangan yang dilaksanakan pada hari ini dapat meningkatkan literasi keuangan masyarakat khususnya bagi para guru dan pelaku UMKM. Masyarakat yang terliterasi diharapkan dapat menggunakan produk dan layanan jasa keuangan dengan bijak,” ungkap Arief Rohman.
Pendampingan kepada masyarakat untuk dapat menggunakan produk dan layanan keuangan secara efektif juga diperlukan. Sehingga, produk dan layanan jasa keuangan yang digunakan dapat membantu memaksimalkan pertumbuhan potensi daerah serta mensejahterakan masyarakat.
Pada kesempatan yang sama juga dilakukan penyerahan Kredit Usaha Rakyat (KUR) dari BPD Jawa Tengah kepada tiga orang nasabah yaitu KUR Super Mikro senilai Rp10 juta, KUR Mikro senilai Rp100 juta, dan KUR Kecil senilai Rp200 juta. Selain itu, dalam rangka mengapresiasi kontribusi guru dan
Turut hadir dalam kegiatan tersebut Kepala OJK Provinsi Jawa Tengah Sumarjono, Kepala OJK Solo Eko Yunianto, Direktur Literasi dan Edukasi Keuangan OJK Horas V.M. Tarihoran, Plt. Direktur Utama BPD Jateng Irianto Harko Saputro, dan Deputi Bisnis Area Pati PT Pegadaian Agus Tri Hartanto.
OJK terus melakukan berbagai program edukasi dalam rangka meningkatkan literasi keuangan masyarakat, baik dengan menyelenggarakan edukasi keuangan secara tatap mula (offline) dan daring (online) secara masif.
OJK telah meluncurkan program Desaku Cakap Keuangan dan Sobat Sikapi Mahasiswa yang bertujuan untuk menjadi duta edukasi keuangan di masyarakat. Dalam rangka meningkatkan literasi keuangan syariah bagi para Ibu, OJK memiliki program Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan Syariah (SICANTIKS).***