JAKARTA, Stabilitas.id – Terjadi perlambatan ekonomi pada kuartal III-2023 dibawah 5%, setelah di tujug kuartal sebelumnya, pertumbuhan ekonomi selalu berada di angka 5% ke atas.
Untuk itu, pemerintah menyiapkan strategi untuk mempercepat penyaluran Kredit Usaha Rakyat (KUR), sebagai upaya menjaga laju ekonomi yang melambat.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koperasi dan UKM (MenKopUKM), Teten Masduki, dalam keterangan resminya di Jakarta, pada Selasa (7/11/23).
“Dalam dua bulan ke depan, kita akan berupaya mengejar target pertumbuhan ekonomi, dimana pemerintah akan mengandalkan stimulus fiskal, salah satunya dengan mempercepat penyaluran KUR,” ungkap MenKopUKM.
Strategi tersebut di antaranya, melaksanakan monitoring dan evaluasi untuk mendorong penyalur KUR yang penyerapannya masih rendah untuk memastikan target penyaluran KUR dapat tercapai sesuai komitmen yang ditetapkan. Selain itu, Pemerintah juga membuka opsi sinergi penyaluran KUR dengan kebijakan antar Kementerian/Lembaga (K/L) lain.
“Pemerintah berupaya melakukan relaksasi peraturan yang masih menimbulkan ketidakjelasan pelaksanaan di lapangan,” ungkapnya.
Selain itu, mendorong percepatan implementasi Kredit Usaha Alsintan (KUA) juga mampu meningkatkan efisiensi penyaluran kredit/pembiayaan pada sektor pertanian.
“Itu didukung dengan optimalisasi pemerintah daerah untuk mengunggah data calon debitur KUR baru dan bekerjasama dengan penyalur KUR ke SIKP, serta mendorong penyalur KUR untuk melakukan extra effort melalui pelaksanaan weekend banking dalam penyaluran KUR,” jelasnya.
Pemerintah mendorong peningkatan akses Pembiayaan KUR dengan Pendampingan kepada pelaku Usaha Mikro ke Lembaga Keuangan yang tersebar di 15 Provinsi. Pada saat ini sudah terdampingi sebanyak 3.229 pelaku usaha mikro dengan plafon pengajuan sebesar Rp155.622.900.000 dengan realisasi pencairan plafon sebesar Rp91.981.500.000.
Tercatat realisasi Penyaluran KUR tahun 2023 sampai dengan 7 November 2023 berdasarkan data SIKP sebesar Rp204,17 triliun atau sebesar 68,74% dari target Rp297 triliun kepada 3,18 juta debitur. Realisasi tersebut masih rendah mengingat pada saat ini sudah memasuki minggu kedua bulan November 2023.
“Kita harapkan dengan berbagai strategi dan upaya yang telah dilakukan ini dapat disalurkan KUR dengan tepat sasaran dan berdampak pada naik kelasnya pelaku UMKM Indonesia serta dapat mencapai target yang telah ditetapkan,” tutupnya.***