JAKARTA, Stabilitas.id – Anak usaha Semen Indonesia (SIG), Pendawa Lestari Perkasa (PLP) bersama Dinas Bina Marga (DBM) Provinsi DKI Jakarta melakukan perbaikan 14 koridor jalur bus TransJakarta. Perbaikan dilaksanakan secara bertahap, mulai dari bulan April hingga Juni 2023 di sejumlah titik lokasi.
Titik lokasi tersebut di antaranya Bundaran HI, Halte Sarinah arah HI, Halte Juanda arah Senen, Halte Juanda arah Harmoni, Halte Balai Kota arah Patung Kuda, Jl. Raya Kramat Kwitang arah Senen, Jl. Kyai Tapa arah Roxy, Halte Jembatan Baru, Jl. MT Haryono arah Semanggi, Jl. Gatot Subroto arah Semanggi, Jl. Kemayoran Gempol, dan Jl. Utan Panjang Timur.
Plt. Kepala DBM Provinsi DKI Jakarta, Heru Suwondo mengatakan, Pemprov DKI Jakarta terus berinovasi untuk menyediakan infrastruktur jalan yang memadai, baik dalam bentuk pembangunan jalan baru maupun perbaikan jalan.
BERITA TERKAIT
“PLP sudah banyak menciptakan solusi-solusi, salah satunya adalah beton rapid setting SpeedCrete. PLP melaksanakan pekerjaan perbaikan jalur Bus TransJakarta Koridor 1-14 dengan menggunakan SpeedCrete yang siap digunakan hanya dalam waktu 8 jam setelah beton selesai diaplikasikan,” ungkap Heru.
Sementara itu, Corporate Secretary SIG, Vita Mahreyni mengatakan, penggunaan SpeedCrete menjadi solusi perbaikan ramah lingkungan, karena pengerjaan dan waktu tunggu yang cepat.
“Perbaikan 14 koridor jalur bus TransJakarta dilakukan pada malam hari agar pada esok harinya, atau 8 jam setelah beton selesai diaplikasikan, sudah dapat dilalui kembali. SpeedCrete hadir dalam beberapa level kecepatan kering, mulai dari 4 jam, 6 jam, 8 jam, 10 jam, dan 12 jam,” ungkap Vita Mahreyni.
SIG juga turut berpartisipasi dalam revitalisasi trotoar di Jakarta menggunakan produk beton ramah lingkungan yang diantaranya dilaksanakan di kawasan Gelora Bung Karno, kawasan jalur MRT mulai dari Bundaran Patung Pemuda sampai Stasiun Fatmawati, kawasan Lapangan Banteng, Masjid Istiqlal, Tebet Eco Park, Lebak Bulus, serta kawasan Kebayoran Baru yang meliputi Blok M, Barito, dan Melawai.
“Kombinasi antara trotoar yang nyaman, dengan semakin lancarnya mobilitas transportasi berkat infrastruktur jalan yang memadai, serta dukungan fasilitas transportasi massal yang semakin baik, diharapkan dapat mengubah gaya hidup dan mendorong masyarakat untuk menggunakan transportasi publik,” tutup Vita Mahreyni.***