JAKARTA, Stabilitas.id – Inflasi Indeks Harga Konsumen (IHK) tercatat mengalami penurunan pada Mei 2023 jika dibandingkan dengan bulan sebelumnya, menurut data dari Badan Pusat Statistik (BPS). Penurunan tersebut menjadi sebesar 0,09% dari bulan sebelumnya yang sebesar 0,33%.
Berdasarkan data tersebut, inflasi IHK secara tahunan menjadi 4,00% (yoy), menurun dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 4,33% (yoy). Ke depan, Bank Indonesia meyakini inflasi tetap terkendali dalam kisaran sasaran 3,0±1% pada sisa tahun 2023.
Penurunan inflasi IHK pada Mei 2023 dipengaruhi oleh penurunan inflasi inti yang tercatat sebesar 0,06% (mtm), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya sebesar 0,25% (mtm). Secara tahunan, inflasi inti Mei 2023 tercatat sebesar 2,66% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya sebesar 2,83% (yoy).
Selanjutnya, inflasi kelompok volatile food Mei 2023 meningkat dibandingkan dengan perkembangan bulan sebelumnya. Kelompok volatile food mencatat inflasi sebesar 0,49% (mtm), meningkat dibandingkan dengan inflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 0,29% (mtm).
Peningkatan inflasi lebih lanjut tertahan oleh deflasi pada komoditas aneka cabai. Kelompok volatile food secara tahunan mengalami inflasi 3,28% (yoy), lebih rendah dibandingkan dengan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 3,74% (yoy).
Sementara itu, kelompok administered prices mencatat deflasi sebesar 0,25% (mtm), menurun dari bulan sebelumnya yang mengalami inflasi sebesar 0,69% (mtm). Perkembangan ini dipengaruhi oleh pola musiman setelah periode HBKN Idulfitri, tecermin pada deflasi tarif angkutan udara dan angkutan antar kota sejalan dengan normalisasi tarif setelah periode HBKN Idulfitri.
Deflasi lebih dalam tertahan oleh inflasi rokok kretek filter akibat kenaikan tarif cukai tembakau. Secara tahunan, kelompok administered prices mengalami inflasi 9,52% (yoy), lebih rendah dari inflasi bulan sebelumnya sebesar 10,32% (yoy).***