JAKARTA, Stabilitas.id – Dengan memperhatikan tantangan dan arah kebijakan yang disiapkan, target pertumbuhan ekonomi 2023 optimistis akan tumbuh 5,3% dan terus meningkat pada 2024 di 5,4%.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dalam Rapat Kerja Teknis Fungsi Reskrim Polri 2023 yang dihadiri secara virtual, pada Selasa (14/3/23).
“Dan itu implementasi dari transformasi ekonomi, antara lain Perpu cipta kerja, hilirisasi sumber daya alam, devisa hasil ekspor, dan kita juga mengalami bonus demografi dan juga kelanjutan dari Proyek Strategis Nasional termasuk IKN dan Kawasan Ekonomi Khusus,” ungkap Menko Airlangga.
Untuk menjaga daya beli masyarakat, Pemerintah menyiapkan anggaran perlindungan sosial (perlinsos) 2023 sebesar Rp476 triliun.
“Pemerintah melanjutkan program bantuan sosial, antara lain 3 bulan ke depan Pemerintah akan membagikan 10 liter beras untuk 21,6 juta penduduk melalui Perum Bulog dan juga berikutnya bantuan dalam bentuk daging ayam dan telur yang akan segera diumumkan 3 bulan kedepan dan ini melalui ID Food,” ungkap Menko Airlangga.
Menko Airlangga juga mengatakan, dalam pengentasan kemiskinan, berbagai program Pemerintah masih berjalan, seperti Program Keluarga Harapan, program bantuan sembako, Kartu Prakerja, program Indonesia Pintar, bantuan iuran PBI JKN, dan subsidi listrik.
Terkait keberlanjutan reformasi struktural, Pemerintah terus mendorong salah satunya dengan mengimplementasikan Perpu Nomor 2 Tahun 2022 tentang Cipta Kerja. Kemudian, Pemerintah mempersiapkan perubahan kebijakan Devisa Hasil Ekspor (DHE) berupa revisi PP Nomor Tahun 2019.
Untuk peningkatan Kapasitas SDM, salah satunya melalui Program Kartu Prakerja, di tahun 2023, Pemerintah telah siap untuk menjalankan skema normal yang lebih fokus pada peningkatan skill, baik itu melalui pelatihan luring, daring maupun bauran.
“Terkait tahapan pemilu, di tahun 2024 kontribusinya adalah 0,6 hingga 1,3% terhadap PDB. Dan tentu kami berharap bahwa tahapan pemilu yang aman akan meningkatkan kepercayaan terhadap investor,” tutup Menko Airlangga.***