JAKARTA, Stabilitas.id – Bank Muamalat Indonesia mendorong kontribusi pendapatan berbasis komisi atau Fee Based Income (FBI) dengan contributor Muamalat DIN, bancassurance dan Cash Management System (CMS), pada 2023 ini.
Direktur Bank Muamalat, Wahyu Avianto mengatakan, pada tahun sebelumnya, FBI Bank Muamalat tercatat sebesar Rp1,1 triliun atau tumbuh 95% year on year.
“Transaksi menggunakan Muamalat DIN menunjukkan tren yang sangat positif. Hal ini kami respon dengan sejumlah inovasi dan mengoptimalkan layanan di Muamalat DIN agar nasabah tertarik dan nyaman dalam bertransaksi. Selain itu, bancassurance dan CMS juga akan kami optimalkan kontribusinya,” ungkapnya.
Wahyu menjelaskan, digital banking menjadi andalan dengan aktifitas transaksi di atas 90% yang didominasi oleh Muamalat DIN.
Inovasi terbaru dari Muamalat DIN adalah menu Bank Haji. Melalui menu ini, nasabah Bank Muamalat maupun non-nasabah dapat mengecek nilai manfaat pengelolaan dana haji. Terdapat juga fitur pendaftaran dan pelunasan haji yang saat ini tersedia bagi calon Jemaah haji reguler
Calon nasabah Bank Muamalat juga dapat membuka rekening baru melalui fitur Customer on Boarding tanpa perlu datang ke kantor cabang. Terdapat pula fitur pembayaran menggunakan QR Code yang terhubung dengan Quick Response Code Indonesian Standard (QRIS) yang merupakan standarisasi pembayaran dengan metode QR Code dari Bank Indonesia.
Selanjutnya, Bank Muamalat juga akan terus memperluas layanan CMS melalui sejumlah inovasi digital. Belum lama ini, perseroan menggandeng DOKU dan Paper.id terkait layanan payment gateway dan digital invoicing.
Bank Muamalat juga akan berekspansi dengan menggandeng sekolah, universitas dan rumah sakit untuk menawarkan layanan CMS yang bisa digunakan untuk melakukan pembayaran kepada pihak ketiga, transfer antar rekening atau antar bank, dan pembayaran kewajiban rutin nasabah.***