JAKARTA, Stabilitas.id – Asumsi makro 2024 adalah pertumbuhan ekonomi 5,3-5,7 persen, Inflasi ditargetkan pada kisaran 1,5-3,5 persen, Nilai tukar rupiah 14.800-15.400 per dolar AS.
Selanjutnya, asumsi makro terkait Suku bunga SBN 10 tahun 6,5-7,4 persen, Indonesian Crude Palm Oil US$75-85 per barel, Produksi minyak 592.000 – 691.000 barel per hari, dan Produksi gas 1,007 juta-1,058 juta barel setara minyak per hari.
Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian (Menko Perekonomian) Airlangga Hartarto Usai rapat terbatas Kerangka Ekonomi Makro (KEM) dan Pokok-Pokok Kebijakan Fiskal (PPKF) Tahun 2024 di Jakarta, Senin (20/2/2023).
Menko Perekonmian juga menyebutkan bahwa pemerintah menargetkan aliran masuk investasi pada 2024 mencapai Rp1.650 triliun.
“Kemudian tahun depan kita harus siapkan juga ketersediaan pangan terutama 2024 diperkirakan berubah dari fenomena El Nino ke La Nina,” ungkap Airlangga.
Menurutnya, pemerintah akan berupaya meningkatkan aliran masuk investasi, di antaranya dengan menerapkan Peraturan Pemerintah Pengganti Undang-Undang (Perppu) terkait Cipta Kerja, UU Pengembangan dan Penguatan Sektor Keuangan, UU Nomor 1 Tahun 2022 tentang Hubungan Keuangan Pemerintah Pusat dan Daerah (HKPD).
Sebagai penutup, Airlangga mengatakan, Presiden Joko Widodo (Jokowi) juga meminta jajarannya untuk mempercepat pembangunan industri kendaraan listrik. Hal tersebut diperlukan agar Indonesia juga mampu menciptakan ekosistem kendaraan listrik, tidak hanya berkutat pada produksi bahan baku seperti katoda atau perkusor.***