JAKARTA, Stabilitas.id – Menurut Badan Pusat Statistik, neraca perdagangan Indonesia pada Desember 2022 alami surplus sebesar 3,89 miliar dolar AS.
Berdasarkan perkembangan tersebut, neraca perdagangan Indonesia pada Januari-Desember 2022 secara keseluruhan mencatatkan surplus dengan total 54,46 miliar dolar AS. Bank Indonesia memandang surplus tersebut berkontribusi positif menjaga ketahanan eksternal dan mendukung pemulihan ekonomi nasional.
Surplus neraca perdagangan Desember 2022 bersumber dari berlanjutnya surplus neraca perdagangan nonmigas, sedangkan defisit neraca perdagangan migas sedikit meningkat.
Perkembangan tersebut didukung oleh tetap kuatnya kinerja ekspor non migas, yang tercatat sebesar 22,35 miliar dolar AS. Tetap kuatnya kinerja ekspor nonmigas bersumber dari kenaikan ekspor seperti nikel, bijih logam, dan timah seiring dengan harga komoditas global yang masih tinggi.
Selain itu, ekspor produk manufaktur, seperti mesin dan perlengkapan elektrik, serta pulp dari kayu, juga tercatat meningkat. Berdasarkan negara tujuan, ekspor nonmigas ke Tiongkok, Amerika Serikat, dan India tetap tinggi dan menjadi kontributor utama terhadap total ekspor Indonesia.
Sementara itu, defisit neraca perdagangan migas tercatat sedikit meningkat dari 1,69 miliar dolar AS pada November 2022 menjadi 1,73 miliar dolar AS pada Desember 2022.***