JAKARTA, Stabilitas.id – Implementasi Environmental, Social, and Governance (ESG) merupakan wujud nyata tindak lanjut agenda infrastruktur G20 Presidensi Indonesia terkait infrastruktur berkelanjutan dan quality infrastructure invesment.
Dengan dukungan PT Indonesia Infrastructure Finance (PT IIF) dilaksanakan peluncuran ESG Framework dan Manual yang dilaksanakan di Bali, pada Sabtu (12/11/22).
Dalam keterangan resminya, Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Keuangan, Rahayu Puspasari mengatakan, pada tahun ini, dengan dukungan dari United Nations Development Programme (UNDP) dan Pemerintah Kanada melalui program hibah yang dikelola oleh Bank Dunia, Kementerian Keuangan berhasil mengembangkan Kerangka Kerja dan Manual ESG untuk pengelolaan dukungan pemerintah dalam pembiayaan infrastruktur.
BERITA TERKAIT
Selain itu, dalam sambutannya, Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kementerian Keuangan, Suminto mengatakan, Inisiatif ini menunjukkan pentingnya pembangunan yang berkelanjutan, resilien, inklusif, dan transparan di Indonesia, terutama pada bidang pembiayaan infrastruktur.
Kebijakan ESG ini akan memberikan panduan untuk seluruh pemangku kepentingan proyek infrastruktur, terutama mengenai peran dan tindakan yang perlu diambil untuk memastikan proyek infrastruktur tersebut memenuhi aspek ESG.
Hal tersebut disampaikan Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani Indrawati, dalam sesi Policy Dialogue antara Menteri Keuangan (Menkeu) dan Resident Representative UNDP Indonesia.
Menkeu juga menjelaskan manfaat dari penerapan ESG ini dalam pengelolaan proyek infrastruktur, yang akan membantu pemangku kepentingan tetap patuh terhadap regulasi dan standar lingkungan yang berlaku, meningkatkan dampak positif dari pembangunan infrastruktur, membuka akses terhadap pembiayaan yang lebih luas, dan meningkatkan penerimaan publik terhadap pembangunan proyek tersebut.
Implementasi ESG akan dilakukan secara bertahap hingga tahun 2025 dengan piloting pada infrastruktur sektor perumahan dan sumber daya air yang dimulai pada tahun 2022.
“Implementasi ESG tidak hanya sekali dilakukan dan berhenti, namun ini akan menjadi awal dari perjalanan yang akan terus diperbaiki untuk menuju pembiayaan yang hijau dan berkelanjutan,” jelas Menkeu.***