JAKARTA, Stabilitas.id – Wakil Menteri Keuangan (Wamenkeu) Suahasil Nazara meminta Lembaga Dana Kerjasama Pembangunan Internasional (LDKPI) atau Indonesian Agency for International Development (Indonesian AID) memahami dan mengerti mengenai struktur ekspor Indonesia.
Hal tersebut diungkapkan Wamenkeu saat menyampaikan keynote speech pada Seminar LDKPI “Perluasan Ekspor melalui Pemberian Hibah kepada Pemerintah Asing/Lembaga Asing” di Aula Dhanapala, Jakarta, pada Kamis (3/11/22).
“Kalau sekarang topiknya adalah perluasan ekspor, saya ingin LDKPI mengerti betul struktur ekspor Indonesia. Harus,” ungkap Wamenkeu
Sinergi dapat dilakukan LDKPI bersama dengan Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) dalam hal penyediaan layanan dan fasilitas untuk mendukung program ekspor nasional.
“LPEI bisa memberikan pembiayaan untuk perusahaan dalam negeri yang mau ekspor. Tapi LPEI dari beberapa tahun terakhir juga sudah kita lengkapi dengan boleh memberikan pembiayaan kepada perusahaan di luar negeri selama dia membeli barang dari Indonesia,” jelas Wamenkeu.
Sementara itu, LDKPI dapat berperan dengan memberikan hibah tapi digunakan untuk membeli barang atau produk dari Indonesia sehingga dapat mendorong ekspor.
“Kasih hibah tapi beli barang dari Indonesia. Nah bagiannya Indonesian AID adalah hibah, tapi kemudian mendorong ekspor dari Indonesianya,” lanjut Wamenkeu.
Selain itu, Wamenkeu meminta LDKPI harus mempelajari struktur ekspor Indonesia, memahami produk apa yang sering diekspor Indonesia, ke mana negara tujuannya, hingga mengerti kebutuhan negara tujuan ekspor. Ia juga berharap LDKPI dapat bekerja lebih keras lagi untuk menjaga tata kelola dan bekerja sama dengan kementerian dan lembaga lain.
“Makin disiplin menjaga tata kelola pengelolaan dananya. Makin disiplin bekerjasama dengan kementerian lain, terutama Kementerian Luar Negeri, Kementerian Keuangan, dan beberapa kementerian utama lainnya yang ada di dalam Dewan Pengarah LDKPI,” tutup Wamenkeu.***