JAKARTA, Stabilitas.id – Ekspor minyak atsiri Indonesia menempati peringkat ke-6 di dunia. Hingga tahun 2021, ekspor minyak atsiri Indonesia mencapai USD284,4 juta, naik 15,09% year-on-year (yoy) dari tahun sebelumnya. Lima eksportir utama dunia lainnya adalah: India, Amerika Serikat, Prancis, Tiongkok, dan Brazil.
Berdasarkan data International Trade Center, nilai ekspor minyak atsiri mencapai USD5,85 miliar atau tumbuh 10,05% (yoy) sampai tahun 2021. Selama lima tahun terakhir (2017-2021), ekspor minyak atsiri dunia secara rata-rata meningkat 1,49% per tahun. Indonesia menguasai pangsa pasar ekspor sebesar 4,25% pada 2021 atau mencapai USD248,41 juta.
Kegunaan minyak atsiri salah satunya adalah sebagai bahan baku pembuatan aromaterapi. Berkembangnya bisnis spa di Indonesia dan mancanegara sebagai bagian dari wisata gaya hidup sehat memperluas peluang pasar ekspor minyak atsiri Indonesia ke mancanegara.
BERITA TERKAIT
Lembaga Pembiayaan Ekspor Indonesia (LPEI) sebagai Special Mission Vehicle di bawah naungan Kementerian Keuangan RI berkomitmen untuk mendukung pemenuhan kebutuhan minyak atsiri dunia dengan cara mendorong eksportir minyak harum ini terus tumbuh.
Upaya LPEI antara lain dengan menyalurkan pembiayaan ekspor kepada para eksportir minyak atsiri nasional, termasuk PT Indesso Aroma (Indesso).
LPEI juga melaukan Program pendampingan bagi petani minyak atsiri untuk mengembangkan ragam minyak atsiri yang dapat diekspor sebagai solusi alternatif bagi kesehatan.
“Melalui program desa devisa dan pembiayaan program kemitraan LPEI juga akan berkolaborasi untuk meningkatkan kreatifitas serta produktivitas petani dan pemasok minyak atsiri,” ungkap Riyani Tirtoso selaku Direktur Eksekutif LPEI.
Skema yang dapat digunakan adalah pembiayaan langsung kepada mitra binaan termasuk supply chain financing, ataupun pembiayaan tidak langsung bekerja sama dengan mitra penyalur (bank, lembaga keuangan bukan bank, atau perusahaan pembina nasabah LPEI).***