JAKARTA, Stabilitas.id – KemenKopUKM terus mendorong penciptaan 30 juta UMKM agar menjadi bagian dari ekosistem digital pada tahun 2024. 80 persen UMKM yang terhubung ke dalam ekosistem digital dapat bertahan dalam menghadapi tantangan krisis termasuk pandemi.
Hal ini diungkapkan oleh Staf Ahli Menteri Bidang Produktivitas dan Daya Saing KemenKopUKM Yulius menyampaikan dalam sambutannya pada acara HUT MicroMentor ketiga yang dilaksanakan di Jakarta, pada Jumat (19/8/22).
“Indonesia memiliki potensi ekonomi digital sangat besar, yakni 124 miliar atau lebih dari Rp1.700 triliun pada tahun 2025,” kata Yulius.
KemenKopUKM terus melakukan upaya yang berkesinambungan untuk meningkatkan digitalisasi UMKM baik dari sisi hulu yakni dengan peningkatan literasi digital dan kualitas produksi dan sisi hilir melalui perluasan pasar.
“Saya berharap relawan pendamping yang telah berkolaborasi dengan MicroMentor terus bertumbuh ke depannya dan menjadi bagian dari solusi untuk akselerasi transformasi usaha mikro dan transformasi digital UMKM,” kata Yulius.
Selain itu, Presiden Direktur Bank Commonwealth Lauren Sulistiawati juga berharap melalui kolaborasi antara Mastercard dan Bank Commonwealth serta dukungan dari KemenKopUKM, MMI dapat memperluas jangkauannya hingga 100 ribu UMKM pada Januari 2023.
“Untuk mencapai target tersebut literasi keuangan tidak cukup maka perlu pendampingan dan dikerjakan bersama-sama dengan mentor yang ahli” kata Lauren.
Dalam kesempatan yang sama, Direktur Eksekutif Mercy Corps Indonesia Ade Soekadis meyakini layanan MMI memberikan dampak positif kepada UMKM serta perekonomian Indonesia.
“Saya yakin MMI dapat terus meningkatkan jangkauannya dalam menumbuhkan wirausaha di seluruh Indonesia secara masih dan inklusif,” kata Ade.
MMI juga akan meningkatkan teknologi dalam mendukung proses kemitraan, sehingga dapat diperluas untuk MMI untuk UMKM dan relawan mentor di seluruh Indonesia***