JAKARTA, Stabilitas.id – Kementerian Badan Usaha Milik Negara mencatatkan laba senilai Rp126 triliun atau tumbuh sebesar 869% yoy (year-on-year). Hal ini diapresiasi oleh Direktur Utama BRI, Sunarso yang mengatakan bahwa prestasi tersebut tak lepas dari transformasi yang dilakukan oleh Kementerian BUMN.
“Perolehan laba BUMN yang tumbuh 869% serta pendapatan sebesar Rp 1.983 triliun atau setara 99% dari pendapatan anggaran pendapatan belanja negara (APBN) merupakan buah dari hasil kerja yang fokus dan tuntas, sehingga strategi yang direncanakan dapat dieksekusi dengan baik,” lanjut Sunarso.
Kementerian BUMN juga mendorong penerapan core value AKHLAK sebagai bagian dari upaya transformasi menyeluruh di Kementerian BUMN dan semua perusahaan BUMN.
BERITA TERKAIT
“Penerapan Core Value AKHLAK bertujuan untuk meningkatkan governance yang pada ujungnya dapat menciptakan sustainability kinerja yang positif bagi seluruh perusahaan BUMN,” tambahnya.
Sunarso juga mengatakan, salah satu bukti nyata keberhasilan Kementerian BUMN adalah pembentukkan Holding Ekosistem Ultra Mikro, yang mana BRI berperan dalam holding tersebut.
Sebagai informasi, Holding Ultra Mikro yang terbentuk pada 13 September 2021 merupakan penyatuan ekosistem antara BRI, Pegadaian dan PNM dengan tujuan menghasilkan lembaga pemberdayaan mikro, termasuk ultra mikro.
Dari sisi kinerja, hingga akhir Desember 2021 BRI sendiri mencatatkan laba sebesar Rp.32,22 triliun atau setara 25,5% dari total laba seluruh BUMN di tahun 2021.
“Dengan penerapan Good Corporate Governance (GCG) yang baik, BRI Group akan terus bekerja disegman UMKM utamanya mikro dan kemudian dengan cara-cara yang efisien, dan value yang diciptakan harus kembali ke mikro dan itu akan menjadi putaran bola salju yang makin besar sehingga makin besar value creation kepada seluruh stakeholders,” tutup Sunarso.***