JAKARTA, Stabilitas.id – Miliarder Amerika Serikat, Elon Musk telah membeli hampir 3 miliar dolar AS (2,3 miliar euro) saham di Twitter untuk menjadi pemegang saham terbesar di platform media sosial.
Orang terkaya di dunia dengan kepribadiannya yang eksentrik ini, telah membeli 9,2% saham di sosial media Twitter. Hal ini disampaikan menurut pengajuan yang dibuat ke Komisi Sekuritas dan Bursa AS (SEC) pada Senin lalu.
Saham perusahaan melonjak lebih dari seperempat dalam pra-pasar perdagangan, menambahkan sekitar 8 miliar ke nilai 31,5 miliar dolar AS, sebelum turun kembali ke 21% di awal perdagangan. Setelah harganya melonjak, saham milik Musk sekarang bernilai lebih dari 3,5 miliar dolar AS.
Musk sangat kritis terhadap Twitter dan minggu lalu ia sempat menyampaikan bahwa dengan serius mempeertimbangan untuk membuat platform sosial medianya sendiri, setelah sebelumnya meragukan Twitter yang dirasa sudah tidak mendukung ‘free speech’ atau kebebasan berpendapatnya.
Saat ini ia memiliki saham empat kali lebih banyak daripada salah satu pendiri platform twitter Jack Dorsey, yang hanya memiliki 2,25% saham.
“Kami mengharapkan saham pasif ini bertindak sebagai awal dari percakapan yang lebih luas dengan dewan/manajemen Twitter yang pada akhirnya dapat mengarah pada kepemilikan aktif dan potensi peran kepemilikan Twitter yang lebih agresif,” kata Dan Ives, seorang analis di Wedbush Securities.
Musk, sering mendapatkan permasalahan jika dirinya ingin men’tweet’ sesuatu yang dinilai kontroversial. Momen-momen tersebut salah satunya adalah menyebut Vernon Unsworth, seorang penyelam yang membantu menyelamatkan tim pemain sepakbola Thailand yang terjebak di banjir, ‘pedo guy’, setelah ia mengkritik rencana Musk yang ingin menyelamatkan mereka menggunaka kapal selam.
Musk akhirnya menghapus tweet dan meminta maaf kepada Unsworth, yang menuntut ganti rugi $190 juta untuk tweet tersebut. Musk juga pernah bermasalah dengan regulator pasar keuangan AS, SEC, karena memposting tweet yang kontroversial dan memiliki konsekuensi signifikan bagi perusahan yang ia jalankan.
Dia dan SEC kembali bermasalah tahun lalu ketika dia bertanya kepada pengikut Twitter-nya apakah dia harus menjual 10% sahamnya di Tesla yang mengakibatkan penurunan tajam dalam harga saham perusahaan. Hal ini mengarahkan SEC mengeluarkan panggilan pengadilan untuk mengevaluasi apakah Musk melakukan perjanjian yang diberikan sebelumnya.
Baru-baru ini, Musk mengubah jabatan resminya di Tesla menjadi “technoking” sementara kepala keuangan perusahaan diganti namanya menjadi “master of coin”, hal ini dianggap sebagai pembenaran investasi multi-miliar Tesla dalam bitcoin.***