JAKARTA, Stabilitas.id – RUPST PT Bank Maybank Indonesia, Tbk. (Maybank Indonesia) menyetujui penggunaan 30% laba bersih 2021 yang sebesar Rp1.64 triliun, atau maksimal sebesar Rp493.5 miliar sebagai dividen tunai. Sementara sisanya sebesar Rp1.15 triliun atau 70% ditetapkan sebagai Laba Ditahan.
Demikian dikatakan Presiden Direktur Maybank Tazwin Zakaria dalam Paparan Publik di Kantor Pusat Maybank Indonesia, Senayan, Jakarta, pada Jumat (25/3/22).
Maybank berhasil membukukan laba bersih 2021 sebesar Rp1,64 triliun, naik 29,9% dari Rp1,27 triliun pada periode yang sama tahun lalu.
BERITA TERKAIT
Menurut Tazwin, perolehan laba 2021 utamanya didukung oleh efisiensi pada biaya bunga dan biaya overhead, kinerja positif Unit Usaha Syariah (UUS), dan biaya provisi yang rendah.
Perseroan mencatat rasio Non-Performing Loan (NPL) (Konsolidasian) menjadi 3,7% (gross) dan 2,6% (net) pada Desember 2021, dari 4,0% (gross) dan 2,5% (net) pada Desember 2020, didukung penurunan saldo NPL sebesar 10,8%.
Sementara, rasio Loan at Risk (LAR Bank saja) membaik ke level 18,0% pada Desember 2021 dari 21,5% di tahun sebelumnya, didukung kualitas kredit yang kembali menjadi lancar.
Total kredit segmen Community Financial Services (CFS) turun sebesar 5,6% menjadi Rp66,78 triliun secara tahunan, tetapi tumbuh positif sebesar 2,4% secara kuartalan, ditopang pertumbuhan kredit CFS Non-Ritel dan CFS Ritel.
Kredit CFS Non-Ritel mengalami penurunan 11,6% secara tahunan, tetapi tumbuh 1,3% secara kuartalan. Demikian juga kinerja kredit segmen CFS Ritel yang tumbuh 3,4% secara kuartalan di seluruh lini bisnis di segmen tersebut.
Kredit Pemilikan Rumah (KPR) terus bertumbuh positif sebesar 9,0% secara tahunan dan 3,1% secara kuartalan menjadi Rp15,28 triliun di tahun 2021, yang sekaligus menjadi motor penggerak pertumbuhan kredit di segmen CFS Ritel.
Total simpanan nasabah relatif stabil secara tahunan tetapi bertumbuh 12,8% secara kuartalan. CASA Perseroan tumbuh 18,5% menjadi Rp54,26 triliun pada Desember 2021 dari Rp45,79 triliun pada tahun sebelumnya. Rasio CASA meningkat menjadi 47,2% dari total simpanan nasabah pada Desember 2021, dibandingkan 39,8% pada tahun sebelumnya.
Posisi permodalan Perseroan tetap kuat dengan Rasio Kecukupan Modal/Capital Adequacy Ratio (CAR) tercatat sebesar 26,9% pada Desember 2021, dibandingkan 24,3% pada tahun sebelumnya.
Total modal Perseroan tercatat naik menjadi Rp28,39 triliun pada Desember 2021 dari Rp27,15 triliun pada Desember 2020.***