JAKARTA, Stabilitas.id — Kementerian Koperasi dan UKM mengapresiasi langkah yang dilakukan oleh Tokopedia dengan Program Digitalisasi Warung melalui Mitra Tokopedia. Dengan program ini, lebih dari 1 juta warung di 500 kabupaten dan kota Indonesia berhasil mengalami peningkatan penghasilan di atas 50%.
“Di tengah pandemi khususnya, sangat penting bagi usaha tradisional, seperti warung dan toko kelontong, untuk dapat bertransformasi lewat pemanfaatan teknologi. Upaya bersama Tokopedia dalam program pelatihan bisnis daring, pendampingan serta advokasi terkait izin usaha ini diharapkan dapat memudahkan para pegiat UMKM mengembangkan bisnis,” ungkap Deputi Bidang Usaha Mikro KemenKopUKM Eddy Satriya dalam acara Penandatanganan Perjanjian Kerja Sama antara Deputi Bidang Usaha Mikro dengan PT. Tokopedia tentang Pengembangan Usaha Mikro Melalui Program Digitalisasi Warung di KOI Kemang, Jakarta Selatan, Rabu (3/11).
Perlu diketahui, program Mitra Tokopedia membantu warung tradisional untuk menyuplai kebutuhan bahan baku warung tradisional. Beberapa produk digital paling populer di Mitra Tokopedia meliputi pembayaran BPJS, air dan listrik. Sementara produk Grosir juga meningkat nilai transaksinya hingga 12 kali lipat.
Menurut Eddy, program ini juga membantu KemenKopUKM untuk mempercepat akselerasi tingkat adopsi digital bagi pelaku UMKM. Di mana pemerintah telah menargetkan setidaknya sebanyak 30 juta UMKM bergabung pada platform digital sampai dengan tahun 2024.
Melalui kerja sama ini, KemenKopUKM bersama Tokopedia berkomitmen untuk terus mendorong pelaku UMKM terutama para pedagang warung tradisional untuk masuk ke dalam ekosistem digital.
“Diharapkan pelaku UMKM dapat dibimbing untuk bergabung menjadi Mitra Tokopedia dan dapat meningkatkan pendapatan usahanya,” ujar Eddy.
Selain itu, Eddy juga mendorong pedagang warung tradisional untuk dapat bergabung ke dalam koperasi. Dengan berkoperasi, menurutnya pedagang warung dapat mengakses pembiayaan melalui Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah (LPDB-KUMKM).
“Warung ini kalau bisa berkoperasi bisa dibantu Tokopedia juga untuk memiliki NIB (Nomor Induk Berusaha) dan lainnya. Nantinya mereka bisa akses dana murah dari LPDB. Ini sasaran akhir kita,” tuturnya.
Di tempat yang sama, Direktur Kebijakan Publik dan Hubungan Pemerintah Tokopedia Astri Wahyuni menegaskan bahwa program Mitra Tokopedia sudah menginjak tahun ketiga. Dia pun mengaskan bahwa pihaknya berkomitmen untuk membina berbagai warung tradisional agar dapat bersaing dengan retail modern.
“Di masa pandemi ini adposi digital telah membantu warung tradisional untuk tetap bertahan. Dengan program Mitra Tokopedia, warung tradional dapat terbantu dalam hal suplai kebutuhan mereka dalam menjalankan usahanya,” pungkas Astri.
Sebanyak 500 Mitra Tokopedia di seluruh Indonesia ini menjangkau wilayah Aceh, Medan, Pekanbaru, Padang, Jambi, Palembang, Bengkulu, Lampung, Jabodetabek, Bandung, Cirebon, Sukabumi, Solo, Yogyakarta, Semarang, Surabaya, Malang, Denpasar, Mataram, Makassar, Manado dan Pontianak.