JAKARTA, Stabilitas.id — PT Bank Danamon Indonesia Tbk (Danamon) hari ini mengumumkan laporan keuangan untuk 9 bulan di tahun 2021. Kinerja Danamon menunjukkan pertumbuhan sebesar 8% year-on-year (YoY) utamanya di segmen Enterprise Banking dan Institusi Keuangan, yang mencapai Rp57 triliun dibandingkan Rp53 triliun pada tahun sebelumnya.
Danamon juga mencatatkan peningkatan 10% pada Giro dan Tabungan (CASA), menghasilkan rasio CASA sebesar 57,6%, yang tetap selaras dengan strategi Danamon untuk fokus pada pendanaan yang bersifat granular. Perbaikan kinerja yang berkelanjutan tersebut menjadi pendorong utama pencapaian laba bersih setelah pajak (NPAT) sebesar Rp1,4 triliun selama 9 bulan di tahun 2021.
Selanjutnya, Danamon juga menunjukkan perbaikan pada Biaya Kredit (Cost of Credit atau CoC) menjadi 3,8%. Rasio Kredit Berisiko (Loan at Risk atau LAR) menurun sebesar 930 bps YoY, sementara rasio kredit bermasalah (Non-Performing Loan) membaik sebesar 16 bps menjadi 3.1%.
“Kami tetap yakin bahwa inisiatif kolaborasi kami dengan MUFG Group akan terus memberikan landasan yang kokoh untuk pendanaan yang sehat dan layanan perbankan yang andal untuk mendukung aktivitas bisnis yang selama ini dibatasi oleh pembatasan sosial akibat pandemi,” ujar Presiden Direktur Danamon, Yasushi Itagaki.
Kolaborasi dan dukungan yang kuat dari jaringan MUFG dan fokus pada nasabah blue chip dan BUMN terus memberikan hasil positif di segmen Enterprise Banking, yang mencatat pertumbuhan 8% YoY menjadi Rp57 triliun selama 9 bulan di tahun 2021. Pembiayaan baru di Adira Finance di kwartal ketiga 2021 telah membaik sebesar 95% dibandingkan dengan periode yang sama tahun lalu.
Giro dan Tabungan (CASA) membukukan kenaikan 10% YoY menjadi Rp67 triliun dari Rp61 triliun tahun sebelumnya. Rasio CASA mencatat kinerja yang baik sebesar 57,6% dari 51,5% di periode yang sama pada tahun sebelumnya seiring dengan adanya peningkatan rekening tabungan dan giro yang bersifat granular. Struktur pendanaan yang baik ini membangun fondasi yang kokoh untuk pertumbuhan kedepannya.
Rasio kredit bermasalah (Gross Non-Performing Loans) pada akhir September 2021 berada pada level 3,1% yang masih jauh berada di bawah batasan maksimum regulator yakni sebesar 5%. NPL membaik sebesar 16 basis poin dibandingkan dengan periode yang sama pada tahun 2020, menunjukkan Danamon senantiasa berupaya untuk meningkatkan kualitas asetnya melalui penerapan prosedur pengelolaan risiko, prosedur collection dan recovery kredit yang ketat. Rasio Biaya Kredit (Cost of Credit ratio) mengalami penurunan menjadi 3,8%. Pada saat yang sama, rasio Kewajiban Penyediaan Modal Minimum (KPMM) konsolidasian Danamon mencapai 26.4%, jauh diatas persyaratan minimum. NPL coverage ratio tercatat sebesar 169.7% di akhir September 2021, meningkat dari 142.2% pada periode yang sama di tahun sebelumnya.