JAKARTA, Stabilitas-PT PP Tbk memastikan bakal turut serta dalam proyek pembangunan sirkuit balapan MotoGP di Mandalika, Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB). Proyek pembangunan sirkuit bertaraf internasional tersebut diharapkan sudah bisa rampung pada tahun 2020, sehingga benar-benar siap beroperasi sesuai jadwal pelaksanaan MotoGP di Lombok pada tahun 2021 mendatang.
Kepastian ikut sertanya PTPP tersebut disampaikan oleh Direktur Perencanaan dan Pengembangan PTPP, M Aprindy, di sela pertemuannya dengan jurnalis ekonomi, di Jakarta, Jumat (17/5). “Kami ikut. Sudah ada Nota Kesepahaman (Memorandum of Understanding/MoU) yang telah ditandatangani antara kami dengan PT Pengembangan Pariwisata Indonesia (Indonesia Tourism Development Corporation/ITDC) soal pembangunan sirkuit MotoGP di Mandalika,” ujar Apprindy.
Sebagaimana diketahui, ITDC merupakan pengelola Kawasa Ekonomi Khusus (KEK) yang menjadi tempat penyelenggaraan event balapan berskala internasional itu. Tak hanya menandatangani MoU dengan ITDC, PTPP juga disebut Aprindy telah berkomunikasi dengan Vinci Construction, perusahaan jasa konstruksi sekaligus investor dalam pembangunan sirkuit tersebut.
“Berikutnya kami berharap MoU bisaditindaklanjuti dengan Perjanjian Kerja Sama (PKS) dalam tiga bulan ke depan,” tutur Aprindy.
Harapan tersebut, menurut Aprindy, lantaran pasca penandatanganan MoU masing-masing pihak sejauh ini belum menandatangani PKS karena masih harus menunggu penyelesaian studi kelayakan proyek hingga penentuan nilai investasi yang dibutuhkan.
Nantinya bila studi kelayakan sudah benar-benar rampung, PTPP disebut Aprindy siap mengebut pengerjaan sirkuit agar dapat benar-benar bisa selesai pada akhir 2020 sesuai target. Tak tanggung-tanggung, target tersebut telah ditetapkan oleh Presiden Joko Widodo langsung, sehingga merupakan satu keharusan bagi PTPP untuk berusaha semaksimal mungkin agar target dapat terpenuhi.
Untuk pelaksanaan proyek pembangunan itu, Aprindy juga menegaskan bahwa pihaknya harus ikut merogoh kocek lumayan dalam. “Tapi soal berapa estimasi dananya nggak usah (disebutkan) lah. Yang jelas sumber pendanaannya sudah ready. Dari sisi likuiditas kami masih akan mengandalkan pinjaman bank dan juga (penerbitan) obligasi,” tegas Aprindy. (TS)