JAKARTA, Stabilitas– Presiden Joko Widodo, hari ini Kamis (15/3) memanggil para pelaku industri perbankan ke Istana Merdeka. Dalam pertemuan siang itu, Presiden memberikan arahan dan pernyataan kepada para pemimpin dan direktur perbankan. berikut beberapa catatan singkat hasil pertemuan tersebut.
1. RAsio modal (CAR) industri perbankan Indonesia masih tinggi, sekitar 23 persen. Sementara rata-rata di negara-negara lain sekitar 8-12 persen
2. Excess Reserve : sekitar IDR 650 Triliun
3. Loan growth 2017 : 8,34 persen vs target 9-12 persen
4. Suku bunga kredit turun 77 bps dan suku bunga simpanan turun 65 bps
5. Target GNP growth 5,4 persen bisa tercapai tahun 2018 jika loan growth-nya naik signifikan
6. Perbankan Indonesia dianggap tidak mau ambil risiko untuk penyaluran kredit (bermain terlalu aman)
7. NPL baik Gross maupun Net masih bagus
8. Lebih bagus Asing masuk ke Indonesia untuk investasi di perbankan daripada nasabah Indonesia yang pergi ke Perbankan di Luar Negeri untuk bertransaksi.
9. Dalam 20 tahun terakhir, rating Indonesia yang terbaik oleh 3 lembaga rating terkemuka di dunia
10. Indonesia adalah no 2 didunia sebagai “tempat yang menarik” untuk investasi (krn trendnya secara konsisten membaik)
11. Di USA, loan untuk pendidikan (1300 miliar dollar AS) lebih tinggi daripada loan untuk kartu kredit (800 miliar dollar AS). Mungkin bisa dicontoh di Indonesia
12. Dalam 4 tahun terakhir, produk tabungan Fintech di China berkembang pesat, di luar dugaan lebih besar daripada produk tabungan perbankan
13. Inovasi Fintech sangat cepat, diharapkan penyaluran kredit UMKM di Indonesia bisa melalui Fintech platform sehingga bisa lebih cepat tumbuhnya
14. Perbankan Indonesia diminta ikut memikirkan serta mengimplementasikan pertumbuhan kredit yang bagus dengan menggunakan teknologi yang mumpuni krn proses globalisasi yang sangat cepat dan kondisi ekonomi dunia yang sangat tidak menentu